Tumpukan material rumah yang rusak diterjang angin puting beliung menumpuk di jalan permukiman Cipadung Wetan, Bandung, Jabar, 19 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Bencana besar berupa angin putting beliung menerjang ratusan rumah di Bandung pada Kamis, 18 Desember 2014. Namun Kota Bandung belum punya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Anggota DPRD Kota Bandung di Komisi D, Achmad Nugraha, mendesak Wali Kota Bandung Ridwan Kamil segera membentuk BPBD. “Persiapannya sangat lambat,” katanya, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: Korban PutingBeliung Mengungsi ke Masjid)
Menurut anggota Dewan tiga periode itu, dorongan pembentukan BPBD di Kota Bandung setidaknya sudah ada pada 2008, kemudian 2011 dan 2012. “Tidak ada alasan yang jelas kenapa susah. Kota Bandung harus cepat punya, karena bencana tidak bisa diprediksi,” ujarnya. Komisi D, Jumat siang, memantau kondisi warga di Cibiru yang rumahnya hancur setelah diterpa angin puting beliung. (Baca: Gardu Listrik Roboh Diterjang PutingBeliung)
Namun ia menghargai upaya Ridwan dan relawan tanggap bencana yang sigap membantu pemulihan rumah dan korban angin puting beliung di Cibiru, Bandung timur. Dilaporkan, sekitar 600 rumah rusak. Seorang warga meninggal dunia akibat tertimpa tembok yang rubuh. Sedangkan puluhan lainnya luka ringan. “Paling banyak rumah yang atapnya rusak atau bolong,” kata Achmad. (Baca: PutingBeliung, Ridwan Kamil Beraksi di Twitter)
Dari pantauannya, Dinas Sosial dan kecamatan setempat telah menyiapkan tenda darurat untuk hunian sementara bagi warga serta memasok bahan pangan. Dapur umum juga telah berdiri, sementara bangunan madrasah di sekitar lokasi bencana dipakai sementara oleh pengungsi. “Walau Bandung itu kota, ancaman bencana, seperti banjir, angin ribut, dan kebakaran, terus ada,” katanya.