Agus Santoso, Wakil ketua PPATK. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso membenarkan lembaganya sedang menelusuri transaksi mencurigakan sejumlah kepala daeran dan pejabat lain.
Menurut Agus, berdasarkan analisis dan pelaporan, terdapat sejumlah kepala daerah yang memiliki rekening gendut yang jumlahnya sangat besar. Laporan soal kepala daerah tersebut sudah diserahkan kepada KPK. "Kecuali yang jumlahnya kecil kami serahkan ke Kejaksaan," kata Aguskepada Tempo di Bandung, Kamis, 18 Desember 2014.
Kejaksaan Agung telah menyatakan sedang mengusut rekening sejumlah kepala daerah hasil laporan PPATK. Menurut Kejaksaan, ada 10 kepala daerah yang dilaporkan PPATK, namun hanya delapan yang ditangani. Nama yang telah beredar di antaranya adalah Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan juga mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Agus enggan menkonfirmasi nama-nama tersebut. "Nama-nama itu saya nggak tahu sumbernya dari mana," ucap Agus. "Laporan PPATK bersifat intelijen, tak mungkin kami menyebarkannya."
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengungkapkan kekesalan atas bocornya laporan transaksi mencurigakan kepala daerah. Dia pun menolak mengkonfirmasi nama sejumlah kepala daerah yang disebut.
Bambang mengatakan ada dua jenis laporan hasil analisis yang diterima KPK dari PPATK selama ini, yaitu laporan yang diminta dan yang dikirim PPATK tanpa permintaan KPK. "Yang kami minta itu menjadi prioritas," kata Bambang.