Meski Diancam, Film Senyap Tetap Diputar di Yogya  

Reporter

Kamis, 18 Desember 2014 13:57 WIB

Pengunjung pemutaran film dokumenter "Senyap" tampak kecewa setelah acara tersebut dibubarkan di Warung Kelir, Malang, 10 Desember 2014. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelompok masyarakat sipil dan kampus di Yogyakarta tetap akan memutar film dokumenter Senyap (The Look of Silence) karya sutradara Joshua Oppenheimer walau diancam. Sebelumnya, mereka mendapat ancaman pembubaran pemutaran film dari organisasi kemasyarakatan yang mengatasnamakan Forum Umat Islam (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pernyataan itu dikemukakan penyelenggara pemutaran film yang sudah memutar film tetapi dibubarkan dan yang tengah berencana memutarnya.

"Kami hanya menunda. Tidak ada alasan untuk meniadakan pemutaran," kata Sekretaris Umum Gerakan Literasi Indonesia (GLI) Sofwan Hadi kepada Tempo, Kamis, 18 Desember 2014.

Menurut Sofwan, GLI berencana memutar film Senyap di Asrama Aceh di Yogyakarta pada 19 Desember sore. Lantaran pemutaran film di empat lokasi pada 16-17 Desember lalu telah dibubarkan polisi dan ormas, GLI memutuskan menunda pemutaran itu.

Keempat lokasi pemutaran film tersebut yakni Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta pada 16 Desember yang dibubarkan polisi serta Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta, dan Kafe Memoar di Sleman yang dibubarkan ormas pada 17 Desember petang.

"Kami akan menjadwal ulang waktu dan tempatnya. Mungkin pesertanya nanti terbatas," kata Sofwan.

Penundaan juga dilakukan Lembaga Pers Mahasiswa Literasia Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Sebelumnya, lembaga kampus itu berencana memutar film tersebut pada 20 Desember mendatang di halaman sekretariatnya. "Jadwal mundur. Yang diundang internal LPM-LPM di UII saja," kata Pemimpin Redaksi Literasia Shalahudin.

Jadwal pemutaran film Senyap sejumlah lembaga tersebut beredar luas di tengah masyarakat. Penyebaran jadwal pemutaran film itu dilakukan FUI, yang menyertakan ancaman dan ajakan pembubaran dalam pesan yang dikirim lewat broadcast. (Baca : Nobar Film Senyap Distop, NU: Sikil Ketemu Sikil )

Alasan pembubaran yang dicantumkan dalam pesan tersebut adalah film itu dianggap sebagai cara komunis menyusupkan ide-idenya melalui jurnalis, mahasiswa, dan masyarakat sipil lain. "Dugaan kami, ormas itu dapat jadwal setelah membuka web filmsenyap.com," kata Sofwan.

Baik GLI maupun Literasia menyatakan tidak akan meminta polisi menjaga keamanan mereka saat pemutaran film nanti. Shalahudin memilih meminta perlindungan dari otoritas kampus. "Kalau perlu, kami akan mengajak ormas yang datang untuk diskusi bareng," kata Shalahudin. GLI menegaskan, isi film itu tidak seperti yang ditudingkan ormas tersebut. "Ormas itu konyol! Film itu biasa saja. Enggak ada materi yang ditudingkan itu," kata Sofwan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

BeritaTerpopuler


Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya
'Titiek Soeharto Tak Pantas Jadi Ketua PMI'
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Ditanya Rekening Gendut, Aher: Saya Enggak Punya!

Berita terkait

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

2 jam lalu

Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut beberapa film Indonesia yang juga diangkat dari kisah nyata tragis dari para tokohnya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

4 jam lalu

Mengenang Sophan Sophiaan 16 Tahun Lalu Berpulang Saat Turing Motor Jalur Merah Putih

Sophan Sophiaan dikenal sebagai aktor, sutradara, dan politisi. Ia wafat 16 tahun lalu di Hutan Widodaren Ngawi saat turing motor Jalur Merah Putih.

Baca Selengkapnya

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

1 hari lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

1 hari lalu

Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

Supergirl: Woman of Tomorrow akan tayang pada 26 Juni 2026. Film ini dibintangi oleh Milly Alcock sebagai Girl of Steel

Baca Selengkapnya

5 Game yang Diadaptasi Menjadi Film, Apa Saja?

3 hari lalu

5 Game yang Diadaptasi Menjadi Film, Apa Saja?

Banyak film yang diadaptasi dari game telah memberikan pengalaman menghibur bagi penonton

Baca Selengkapnya

Dahyun TWICE Segera Debut Jadi Aktris Sudah Terima Tawaran Film Lain

4 hari lalu

Dahyun TWICE Segera Debut Jadi Aktris Sudah Terima Tawaran Film Lain

Dahyun TWICE yang akan segera debut sebagai aktris sudah menerima tawaran film lain yang diremake dari film Taiwan

Baca Selengkapnya

Perbedaan Lord of the Rings yang akan Tayang 2026 dan Trilogi Sebelumnya

5 hari lalu

Perbedaan Lord of the Rings yang akan Tayang 2026 dan Trilogi Sebelumnya

Warner Bros akan merilis film terbaru dari waralaba Lord of the Rings berjudul Lord of the Rings: The Hunt for Gollum pada 2026

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

6 hari lalu

Serba-serbi Wonderland yang akan Tayang 5 Juni 2024

Setelah pertama kali diumumkan pada 2020, jadwal tayang film Wonderland garapan sutradara Kim Tae Yon akhirnya rilis

Baca Selengkapnya

Dibintangi Chris Evans, Film Sacrifice Mulai Proses Syuting September 2024

7 hari lalu

Dibintangi Chris Evans, Film Sacrifice Mulai Proses Syuting September 2024

Film Sacrifice dibintangi Chris Evans, Anya Taylor-Joy, Salma Hayek Pinault, dan Brendan Fraser

Baca Selengkapnya

Nonton The Ministry of Ungentlemanly Warfare, Ini Komentar Komunitas Reenactor Indonesia

7 hari lalu

Nonton The Ministry of Ungentlemanly Warfare, Ini Komentar Komunitas Reenactor Indonesia

Screening film The Ministry of Ungentlemanly Warfare dihadiri oleh komunitas Indonesian Reenactors (IDR) yang berseragam ala tentara Inggris dan Nazi.

Baca Selengkapnya