Mahfud Md.: Penyuap Akil Orang Bodoh

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 18:16 WIB

Mahfud MD dan Akil Mochtar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi Mahfud Md. membenarkan bahwa Akil Mochtar tak mengurusi persidangan sengketa hasil pemilihan kepala daerah Tapanuli Tengah. Maka, Mahfud menilai penyuapan terhadap Akil terkait dengan hasil pilkada Tapanuli Tengah tersebut konyol.

"Yang bodoh adalah yang menyuap. Seharusnya, tanpa suap juga kan bisa menang," kata Mahfud saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Desember 2014. (Baca: Begini Modus Akil Mochtar Samarkan Suap)

Mahfud menyebut ulah Akil meraup uang dari pihak berperkara terkait dengan sengketa hasil pilkada Tapanuli Tengah adalah modus untung-untungan. "Secara praktis, ya, memang bisa saja begitu, menghubungi pihak berperkara, kasusnya bakal begini-begitu, kan untung-untungan," ujarnya.

Panitera Mahkamah Konstitusi, Kasianur Sidauruk, menjelaskan, ketika menyidang sengketa hasil pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah, MK belum dipimpin Akil Mochtar. "Bukan Akil, tapi Mahfud Md.," ujar Kasianur di Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, 15 Desember 2014.

Pengakuan Kasianur itu semakin menguatkan bahwa Akil sama sekali tidak mengurusi persidangan hasil pilkada Tapanuli Tengah. Apalagi nama Akil pun tak ada dalam tim panel, karena anggota panel untuk persidangan tersebut adalah Achmad Sodiki, Harjono, dan Ahmad Fadlil Sumadi.

Pada kasus tersebut, KPK sudah menetapkan Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang sebagai tersangka penyuap Akil Mochtar. (Baca: Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?)

Nama Bonaran muncul dalam amar putusan Akil yang divonis penjara seumur hidup karena terbukti menerima suap dari pihak berperkara di MK, salah satunya diduga dari Bonaran.

Pilkada Tapanuli Tengah dimenangi pasangan Bonaran-Sukran Jamilan Tanjung. Namun keputusan Komisi Pemilihan Umum Tapanuli Tengah tersebut kemudian digugat pasangan lawan.

Saat perkara permohonan berkeberatan itu diproses di MK, Akil Mochtar menelepon seseorang bernama Bakhtiar dan menyampaikan agar ia memberi tahu Bonaran untuk menghubunginya.

Lalu, melalui Bakhtiar, Bonaran menyanggupi dan menyetor duit ke Akil. Hal itu menjadi salah satu modus Akil. Padahal bekas politikus Partai Golongan Karya itu tak mengurusi persidangan sengketa hasil pilkada Tapanuli Tengah secara langsung. (Baca juga: Tahanan KPK Selundupkan Duit Jutaan Rupiah)

MUHAMAD RIZKI | MARIA YUNIAR

Topik Terhangat
Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti

Berita Terpopuler
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
2 Penyebab Longsor Banjarnegara Versi UGM

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

3 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

3 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya