Harta Fauzi Bowo Naik Rp 13 Miliar dalam 2 Tahun

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 12 Desember 2014 16:41 WIB

Fauzi Bowo. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Harta Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, mengalami peningkatan signifikan. Pada 2010, Foke sempat melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi senilai Rp 49,6 miliar dan US$ 200 ribu.

Seusai purnatugas pada Maret 2012, Foke kembali memenuhi kewajibannya untuk melaporkan harta kekayaan ke KPK. Dalam laporan per 14 Maret 2013, harta Foke naik sekitar 13 miliar dan US$ 125 ribu atau menjadi Rp 59,3 miliar dan US$ 325 ribu. (Baca: Gubernur Sultra Punya Rekening Gendut?)

Kekayaan Foke tersebar dalam berbagai macam rupa. Foke mempunyai enam petak tanah dan bangunan yang terletak di Tangerang, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur senilai Rp 33,8 miliar.

Kekayaan sejumlah gubernur menjadi sorotan setelah munculnya kasus rekening gendut Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara. Nama Nur muncul dalam laporan hasil analisis Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan. Nur diduga menerima transfer US$ 4,5 juta dari sebuah perusahaan pertambangan. Dalam laporannya, Nur memiliki harta sekitar Rp 31,165 miliar. (Baca: Siapa 10 Kepala Daerah Pemilik Rekening Gendut?)

Sedangkan Foke, dalam laporan kekayaannya, disebut memiliki beberapa mobil mewah, yakni dua Mercedes-Benz, Land Rover, dan lima Harley-Davidson senilai Rp 845 juta. Pria yang pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta era Gubernur Sutiyoso itu juga mengoleksi barang seni dan logam mulia senilai Rp 19,275 miliar.

Ternyata kekayaan Foke meningkat drastis dalam bentuk barang seni dan logam mulia. Sebab, logam mulia dan lukisan Foke hanya senilai Rp 9,3 miliar dalam laporan 2010.

Duta Besar Indonesia untuk Jerman tersebut juga menginvestasikan hartanya dalam bentuk giro dan setara kas lainnya senilai Rp 4,8 miliar dan US$ 325 ribu. Nilai kekayaan Foke dalam bentuk giro dan setara kas lainnya itu juga meningkat dibanding dalam laporan 2010 yang hanya Rp 1,5 miliar dan US$ 200 ribu.

Menurut seorang penegak hukum, aliran dana dari luar negeri diduga masuk ke rekening Foke pada Februari-Desember 2012. Saat itu Foke menjabat Gubernur DKI Jakarta yang hendak kembali mencalonkan diri. Total dana yang masuk mencapai Rp 60 miliar. Aliran dana janggal ke rekening Foke tersebut kini tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi.

LINDA TRIANITA | KPK




Baca juga:
Hamdan Belum Putuskan Daftar Calon Hakim MK
Mulai 16 Desember, Busyro Tak Lagi di KPK
Baterai Kapal Nazi Jerman Ternyata Cepat Soak
Mengapa KPK Kukuh Tolak RUU KUHP?

Berita terkait

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

1 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

7 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

11 jam lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

15 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

16 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

16 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

18 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

20 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya