Susi Pudjiastuti memasuki mobilnya, setelah melaporkan harta kekayaannya ke KPK, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014. TEMPO/Eko Siswono
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta para perempuan Indonesia bermental mandiri dan independen. "Jangan bergantung pada siapa pun, karena itu bisa mengacaukan semuanya," ujar Menteri Susi di hadapan ratusan peserta diskusi bertajuk "Saya Perempuan Antikorupsi" di Yogyakarta, Rabu, 10 Desember 2014.
Menteri Susi menilai ketergantungan akan membuat kaum perempuan menjadi lemah. "Lemah prinsip, lemah integritas, dan akhirnya ikut mendorong ke perilaku korup," kata Susi. (Soal Menteri Susi, Busro: PD Banget, Kan?)
Mantan bos maskapai Susi Air itu bercerita, dari pengalamannya, ketergantungan membuat potensi maksimal perempuan terbelenggu. "Jadilah orang yang merdeka agar saat mau ngapa-ngapain tidak ketekuk sendiri," ujar Susi.
Menurut Susi, menghapus ketergantungan tak perlu dilakukan dengan cara muluk-muluk dulu. Misalnya, dalam bidang ekonomi, bisa dimulai dengan usaha paling kecil dan dasar dari rumah tangga. "Ada usaha meskipun kecil, itu awal level kemandirian kita yang akan terus meningkat jika ditekuni," ujar Susi. (Menteri Susi: Berat Menghindari Korupsi)
Kemandirian, Susi melanjutkan, membuat kaum perempuan bisa berkarya lebih luas. Tak hanya soal diri sendiri, tapi juga hubungannya dalam masyarakat. "Kalau ada sistem yang korup, kita bisa lawan, bisa omong, dan lakukan apa saja untuk melawan," katanya.
Susi yakin ada kaitan erat antara kemandirian perempuan dan perilaku korupsi. "Korupsi dampak terburuknya di akhir, saat banyak alat-sumber daya yang bisa mendukung kemandirian orang itu jadi hilang," katanya. (Busro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad ke-21)