Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, dunia memperingati Hari Antikorupsi. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menilai pesta antikorupsi itu hanya layak dinikmati oleh orang yang sadar bahwa korupsi membahayakan. "Hari Antikorupsi adalah milik manusia yang insaf, bahwa korupsi adalah penyakit ganas yang merenggut kesejahteraan sosial-ekonomi rakyat," katanya melalui pesan pendek BlackBerry Messenger, Rabu, 9 Desember 2014.
Bukan hanya soal kesejahteraan semata, menurut Busyro, korupsi juga menggerus kualitas kodrati manusia. Dia berpendapat, korupsi bisa disembuhkan bukan cuma lewat kesungguhan diri, tapi juga lewat sikap "sama-sama menjaga". Misalnya, di lingkungan keluarga.
"Lawan korupsi dengan para orang tua yang meneladankan dirinya menjadi jujur, sederhana, dan bahagia menggunakan cara halal kepada anak-anak dan keluarganya," ujar Busyro. "Bersama keluarga se-Indonesia, KPK siap membentuk keluarga jujur dan antikorupsi." (Baca: Surga Korupsi, 756 Koruptor Cuma Divonis 2-5 Tahun)
Dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia, KPK menggelar rangkaian acara Festival Antikorupsi di Yogyakarta hingga Kamis, 11 Desember 2014. Salah satu penampil di festival tersebut adalah Teater Gandrik yang akan tampil pada 9 Desember 2014. (Baca: Wakapolri: Goblok Jika Polisi Ditangkap KPK Lagi)
Pentas teater akan berlangsung di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pukul 18.30 WIB. Sejumlah aktor kawakan Gandrik, seperti Butet Kartaredjasa, Jujuk Prabowo, Susilo Nugroho alias Den Baguse Ngarso, dan Sepnu Heryanto, akan terlibat dalam pementasan tersebut. (Baca juga: Agenda Memasung KPK)