Ruhut: Golkar Anjlok Sejak Saya Tinggal  

Reporter

Selasa, 9 Desember 2014 08:17 WIB

Anggota fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso dan anggota fraksi PDIP Maruarar Sirait (kiri), saat mengikuti dialektika demokrasi, di Gedung MPR/DPR, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengklaim penurunan suara Partai Golongan Karya terjadi karena ditinggalkan kader-kader potensial seperti dirinya. "Sejak saya tinggalkan, suara Golkar terus anjlok," kata Ruhut kepada Tempo, Senin, 8 Desember 2014.

Ruhut mengaku dia dan sejumlah kader militan lainnya memiliki andil besar dalam mendongkrak suara Golkar saat Pemilu 2004. Saat Pemilu 2004, Golkar berhasil menjadi pemenang dengan perolehan 21 persen suara di tingkat nasional. Dengan perolehan tersebut, Golkar berhasil menempatkan 128 kadernya di Dewan Perwakilan Rakyat.

Namun, kata Ruhut, tren perolehan suara itu mengalami titik jenuh setelah dia meninggalkan Golkar dan bergabung dengan Partai Demokrat. Kala itu, ujar dia. Golkar juga dilanda perpecahan. Belakangan, pecahan-pecahan Golkar menjadi partai baru, seperti Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai NasDem. Lima tahun setelah itu, tutur Ruhut, Golkar cuma bisa memiliki 107 wakil di DPR. "Sekarang cuma 91 suara," katanya. (Baca juga: Saat-saat Kritis di Balik Pecahnya Golkar)

Menurut Ruhut, potensi penurunan suara Golkar bakal terulang kembali jika mereka menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) mengenai Pemilihan Kepala Daerah.

Sebab, sikap tersebut mengabaikan khitah Golkar sebagai partai yang menjunjung tinggi aspirasi rakyat. "Pemilihan kepala daerah secara langsung itu wujud kedaulatan rakyat. Itulah yang harusnya menjadi suara Golkar," ujarnya. (Baca: Menkumham Bentuk Tim Teliti Dualisme Golkar)

Sebagai mantan kader yang cukup lama bergelut di partai tersebut, Ruhut menilai konflik di tubuh Golkar banyak dipicu oleh ulah kader yang hanya meminjam nama besar partai untuk kepentingan pribadi. Meski pamannya pernah menduduki jabatan di Dewan Pertimbangan Golkar, Ruhut mengaku bukan kader jenggotan atau cuma menumpang hidup. "Saya jadi pengurus Golkar sejak tingkat kecamatan," tuturnya.

RIKY FERDIANTO

Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung

Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo

Faisal Basri Segera 'Telanjangi' Petral

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

15 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

30 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

30 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya