Sungai Diduga Tercemar, Ikan Mati dan Buaya Mabuk

Reporter

Jumat, 5 Desember 2014 05:48 WIB

Bangkai ikan di salah satu titik terparah pencemaran limbah B3 industri tekstil di pinggir Sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat, Rabu 22 Oktober 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , JPekanbaru: Masyarakat Parit I, Kecamatan Tempuling, Indragiri Hilir, Riau sejak sepekan terakhir banyak menemukan ikan mati di sepanjang aliran sungai. Tidak hanya itu, warga juga dikagetkan oleh temuan seekor buaya muara terapung lemas. Kematian ikan dan buaya ‘mabuk’ ini diduga akibat pencemaran limbah pabrik di aliran sungai. (Baca: Limbah Tambang Batu Bara Racuni Sungai di Kalsel)

"Kami menduganya dicemarin limbah pabrik di pinggir sungai, tapi belum dapat dipastikan," kata warga Tempuling, Mardyanto, saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Desember 2014.

Dugaan pencemaran limbah pabrik itu, kata Mardyanto, diperkuat oleh penyakit gatal-gatal yang dialami warga seusai memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan rumah tangga. "Sebelumnya, kami tidak pernah gatal-gatal," ujarnya. (Baca:Bupati Mojokerto Digugat Soal Pencemaran Sungai)

Mardyanto menuturkan, dugaan pencemaran ini lantaran di lokasi pinggir sungai banyak terdapat pabrik dan penimbunan Crude Palm Oil (CPO). “Tapi kepastian ini masih menunggu hasil penelitian Badan Lingkungan Hidup, Indragiri Hilir," ujarnya.

Menurut dia, musim hujan sejak dua pekan lalu membuat air sungai pasang tinggi. Inilah yang menyebabkan sisa timbunan CPO atau limbah bekas pabrik batu bara ikut mengalir ke sungai sehingga terjadi pencemaran.

Kepala Bidang Pencegahan Kerusakan Lingkungan, BLH, Indragiri Hilir, Ardi Yusuf mengaku telah mengambil sampel air sungai Indragiri Hilir, namun masih dalam tahap penelitian di Laboratorium di Pekanbaru. "Hasilnya belum keluar, paling lambat sebulan kemudian," ujarnya.(Baca:LIPI: Kualitas Air Kota Besar Indonesia Memburuk )

Dia menduga, aliran sungai Indragiri saat ini tengah mengalami pasang tinggi dan berlumpur akibat curah hujan yang cukup besar, sehingga terjadi kekeruhan yang menurunkan kadar oksigen. "Oksigen jadi rendah, jadi ikan di bawah air muncul ke permukaan," ujarnya.

Ardi belum bisa memastikan kematian ikan di sungai akibat limbah pabrik. Ia menjelaskan, di bantaran sungai hanya terdapat satu pabrik, selebihnya ada tiga penimbunan CPO. "Kita cek dulu, apa yang mempengaruhi ikan bisa mati," katanya. Soal penyakit gatal-gatal warga, menurut dia, bisa dipengaruhi oleh air yang keruh karena PH air diatas 6.

RIYAN NOFITRA

Berita Terpopuler
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu

Berita terkait

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

28 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya