TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan penunjukan Djarot Saiful Hidayat sebagai pendamping Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dilakukan atas permintaan Boy Bernardi Sadikin. Boy saat ini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta. (Boy Sadikin Antar Surat Penunjukan Wagub ke Ahok)
Menurut Hasto, permintaan Boy itu disampaikan secara personal kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Alasannya, Boy ingin fokus mengurus partai, sehingga nama yang disorongkan adalah Djarot,” katanya kepada Tempo, Kamis, 4 Desember 2014. (Ahok Janjikan Wewenang Djarot seperti Gubernur DKI)
Hasto menjelaskan, setelah mendengar permintaan Boy, Megawati merestui Djarot. Megawati setuju Boy tetap menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. (Soal Wagub, Ahok: Saya Sangat Beruntung)
Pemilihan Djarot sebagai Wakil Gubernur DKI, Hasto menambahkan, tak lepas dari permintaan Ahok. Dia mengakui bahwa sebelumnya Megawati menjagokan Boy sebagai pedamping Ahok. Namun, setelah dilakukan komunikasi politik, Boy memutuskan tetap sebagai pengurus partai. Sedangkan Djarot direkomendasikan dan direstui sebagai pendamping Ahok. (Dapat Pesan BBM, Ahok: Mega Setuju Djarot)
“Bu Mega setuju atas pilihan Boy dan merestui Djarot sebagai pendamping Ahok,” ujar Hasto, sembari mengatakan tidak ada tarik-ulur ataupun saling sikut di lingkup internal partai banteng dalam mencari pendamping Ahok. “Meski bukan sebagai pendamping Ahok, Boy juga turut berperan dalam menjaga pemerintahan Ahok saat memimpin DKI Jakarta,” ucap Hasto. (Jadi Wakil Gubernur DKI, Djarot Terganjal Izin)