Kantor DPP PPP Dipakai Kubu Romi dan Djan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 2 Desember 2014 16:55 WIB

Sejumlah anggota Angkatan Muda Ka`bah berjaga di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro No 60, Menteng, Jakarta, 16 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan akhirnya bersepakat untuk menggunakan kantor Dewan Pengurus Pusat Partai secara bersama-sama. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum PPP versi Romahurmuziy, Mardiono, di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Desember 2014.

"Tadi kami bernegosiasi. Keputusannya, dua kubu sama-sama memakai kantor ini," Mardiono menjelaskan. "Soal pengamanan kantor pun, kami bersepakat dijaga oleh satgas kedua kubu, masing-masing akan menyediakan sepuluh anggota satgas."

Pada Selasa siang sekitar pukul 13.30, massa berseragam hitam-hijau dengan tulisan "Satgas PPP" menggeruduk kantor DPP PPP. Ratusan orang yang mengaku pendukung PPP kubu Romahurmuziy ini berupaya menduduki kantor yang digunakan pengurus partai kubu Suryadharma Ali. (Baca: PPP Kubu Romahurmuziy Geruduk Kantor DPP PPP)

Kepengurusan partai berlambang Ka'bah itu pecah saat Sekretaris Jenderal Partai Romahurmuziy mengadakan muktamar pada 17 Oktober lalu di Surabaya. Mereka melengserkan ketua umum sebelumnya, Suryadharma Ali, dan memilih Romahurmuziy atau Romy serta Mardiono sebagai ketua umum dan wakilnya.

Kemudian, pada 30 Oktober kemarin, giliran pengurus partai versi Suryadharma Ali atau SDA yang menggelar muktamar di Jakarta. Dalam acara itu, Djan Faridz terpilih sebagai ketua umum. Kedua kubu partai merasa memiliki keabsahan sebagai pengurus. Kepengurusan Romy telah disahkan Kementerian Hukum dan HAM. Namun kubu SDA menyatakan muktamar versi Romy tidak sah. (Baca: PP Djan Faridz Minta Pengesahan Kemenkumham)

Sempat terjadi kericuhan saat ratusan anggota satgas PPP pendukung Romy berusaha masuk kantor. Mereka saling dorong dengan anggota satgas versi SDA yang menjaga kantor. Pagar besi di samping kantor pun sempat hendak dirobohkan. Tak lama, seratusan polisi dari Kepolisian Resor Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya diturunkan untuk menjaga pintu gerbang kantor yang dipasangi spanduk Djan Faridz berukuran raksasa itu. "Ini untuk menghindari bentrokan saja, bukan berarti kami berpihak," kata Wakil Kepala Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Umar Surya Fana di lokasi.

Sekitar pukul 14.00, Mardiono yang datang bersama satgas diterima masuk untuk bernegosiasi dengan pengurus di dalam kantor. Setelah rapat selama hampir 1,5 jam, Mardiono akhirnya turun menemui para pendukungnya. "Silakan bubar karena kita telah bersepakat," ujarnya. Ucapan Mardiono itu disambut tepuk tangan ratusan anggota satgas yang berkumpul di gerbang samping kantor. (Baca: Mbah Moen Masuk Kepengurusan PPP Djan Faridz)

Mardiono mengatakan kantor ini dipakai bersama-sama oleh kedua kubu sambil menunggu islah di antara elite partai. "Insya Allah islah akan kami lakukan satu bulan dari sekarang. Yang penting, kantor ini bisa kami pakai bersama-sama."

PRAGA UTAMA

Berita terpopuler:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar
JK: Golkar Bisa Pecah Lag

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

33 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

36 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

36 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

36 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Reaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara

48 hari lalu

Reaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara

KPU menerbitkan surat edaran perpanjangan rekapitulasi suara karena pertimbangan kondisi force majeure.

Baca Selengkapnya

KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi

50 hari lalu

KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi

PPP angkat bicara soal KPU yang memperpanjang waktu rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, kabupaten, kota, atau Provinsi Aceh.

Baca Selengkapnya

Romy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan

57 hari lalu

Romy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan

Romy PPP menyebut putusan MK soal penghapusan ambang batas parlemen adalah kemenangan kedaulatan rakyat.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran

58 hari lalu

Beda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran

Romahurmuziy mengatakan muncul dorongan dari berbagai daerah agar PPP menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya