TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim pencari fakta kasus kematian Munir kembali akan mengundang Abdullah Mahkmud Hendropriyono, Kamis (16/6). Namun, pengacara mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu justru menantang tim untuk debat terbuka.Syamsu Djalal, pengacara Hendro, mengaku tidak bisa memahami kemauan tim yang bersikeras mengundang kliennya. "Kalau tim ingin mencari fakta, ya silakan datang (proaktif). Bukan main undang seenaknya saja," kata Syamsu dia, Minggu (12/6).Syamsu menuding, ada agenda terselebung di balik pemanggilan itu. Untuk itu, ia menyatakan, Hendro menantang tim bentukan Presiden Yudhoyono itu untuk berdebat secara terbuka. Syaratnya, dua anggota tim yakni Usman Hamid dan Rachland Nashidik tidak hadir pada debat. "Mereka berdua sedang kami laporkan ke polisi," kata Syamsu.Usman Hamid yang dihubungi secara terpisah mengaku belum menerima tantangan debat terbuka dari Hendropriyono. Tim, kata dia, tidak akan menggubris semua manuver mantan Pangdam Jaya itu. "Memangnya siapa dia?" kata dia.Ia menduga, Hendro sengaja mengulur-ulur waktu untuk menghindari pemanggilan tim. Alasannya, masa tugas tim akan berakhir pada 23 Juni mendatang. Tim sudah dua kali memanggil Hendro, yakni pada 6 Juni dan 9 Juni.Pekan ini, tim akan kembali memeriksa sejumlah mantan petinggi dan pejabat aktif BIN. Beberapa awak Garuda Indonesia juga akan diperiksa. Senin (13/6), tim dijadwalkan memeriksa Nurhadi Djazuli (mantan sekretaris utama BIN) serta dua kepala biro BIN, yaitu Sumarno dan Sofyan. Erwin Dariyanto