Mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO,Jakarta - Presiden Joko Widodo berencana mengganti sejumlah petinggi Tentara Nasional Indonesia. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan pergantian ini dilakukan karena petinggi yang bersangkutan segera memasuki masa pensiun.
"Secara waktu, sudah saatnya bagi Presiden untuk menggeser pemegang jabatan-jabatan bintang tiga dan empat karena pejabat lamanya akan pensiun," kata Andi di gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Jumat, 21 November 2014.
Andi mencontohkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia yang akan pensiun pada Desember 2014. Begitu juga Kepala Staf TNI Angkatan Laut Marsekal Marsetio yang pensiun awal tahun depan. "Jadi, memang ada pejabat yang harus segera diganti karena akan pensiun," ujarnya. (Baca: Andika Perkasa Dilantik Jadi Komandan Paspampres)
Menurut dia, Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi sudah bersidang untuk menentukan tokoh di tubuh TNI yang akan naik pangkat. "Hasilnya akan dilaporkan ke Presiden minggu depan untuk kemudian Presiden memutuskan pemegang jabatan-jabatan strategis apa yang akan diganti di Markas Besar TNI," kata Andi. "Biasanya kalau pergantian di Mabes TNI dilakukan, di Mabes Polri juga dilakukan."
Ia mengatakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno sudah memberi masukan dan pertimbangan kepada Jokowi ihwal pemegang jabatan strategis yang bisa diganti di tubuh TNI. Namun Jokowi belum memutuskan nama pejabat yang bakal mengisi posisi strategis tersebut. "Proses pemilihannya akan berlangsung hingga Desember," kata Andi.
Andi membantah jika rencana pergantian petinggi TNI ini disebut dilatarbelakangi insiden bentrokan antara tentara dan polisi di Batam belum lama ini. Namun, menurut Andi, insiden Batam menciptakan konteks baru bagi Jokowi dalam memilih petinggi TNI. "Bagaimana ini dijadikan dasar evaluasi untuk penempatan pejabat-pejabat strategis di wilayah tertentu." (Baca: 3 Hal Ini Ikut Memicu Bentrok TNI-Brimob di Batam)