8 Ribu E-KTP Kabupaten Kudus Salah Cetak  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 13 November 2014 16:18 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Kudus - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kudus menerima sekitar delapan ribu kartu penduduk elektronik (e-KTP) rusak dalam kurun 2013-2014. Jenis kerusakan bermacam-macam. (Tangerang Usul Soal Anggaran KTP Elektronik)

Kepala Seksi Perekaman Data E-KTP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kudus Muhammad Soleh menyebutkan jenis kerusakan antara lain salah penulisan alamat, status pemohon e-KTP tidak sesuai dengan data, tinta hasil pencetakan e-KTP tidak terbaca, serta nomor induk ganda. (273.046 Warga Kota Tangerang Tak Ber-KTP)

"Untuk sementara, KTP elektronik yang salah cetak kami tarik kembali," katanya di kantornya, Kamis, 13 Oktober 2014. (700 Ribu Warga Depok Belum Punya e-KTP)

Menurut Soleh, sejak proyek e-KTP dimulai pada 2011 hingga sekarang, belum ada layanan revisi e-KTP yang salah cetak. Itu sebabnya, e-KTP yang keliru semakin menumpuk di kantornya. "Itu kardus-kardus yang di rak isinya KTP rusak semua," kata Muhammad Saleh sambil menunjuk tumpukan kardus yang tersusun di rak besi di ruangannya. (110 Ribu Warga Kota Bekasi Belum Punya e-KTP)

Selama ini, ujar Soleh, banyak warga menanyakan kapan e-KTP mereka bisa direvisi. Soleh hanya bisa menjawab, "Nanti tunggu saja," katanya tertawa. Soleh menjelaskan, pemerintah hanya melakukan perekaman e-KTP, tapi tidak menyediakan revisi e-KTP yang salah cetak. Untuk melakukan revisi e-KTP, menurut dia, warga harus mengisi blangko permohonan revisi. Tapi hingga kini blangko itu belum diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri. "Gimana mau revisi, blangkonya aja enggak ada," ujarnya.

Selain salah cetak, menurut Soleh, banyak juga e-KTP yang salah kirim ke Kudus. "Pernah ada e-KTP warga Jati, Kabupaten Blora, yang terselip di antara ribuan e-KTP warga Kudus." Bahkan, karena salah pengiriman ini, Soleh menduga ada sekitar 3 ribu e-KTP warga Kudus yang belum diterima hingga saat ini.

"Bisa jadi sama seperti kasus warga Blora ini, KTP orang Kudus nyelip di kabupaten lain," katanya. (Kasus E-KTP, KPK Panggil Pejabat Kemendagri)

FARAH FUADONA

Terpopuler:
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

50 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

56 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya