TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Polri Jenderal Da'i Bachtiar menyatakan, Jakarta masih terkendali. Namun kepolisian akan terus berupaya meningkatkan upaya pengamanan karena adanya laporan intelijen tentang ancaman bom. Di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum DPR, Senin (6/6),Da'i menyebutkan, pihak-pihak yang kemungkinan terlibat dengan ancaman bom sama dengan pelaku bom di Bali, Hotel Marriott, dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. "Dari hasil analisis intelijen, memang ada peningkatan komunikasi di antara mereka (kelompok Azahari). Terdapat upaya penyerangan kembali," kata dia.Da'i mengatakan belum ada kepastian bahwa Azahari yang bersama Noor Din Mohammad Top menjadi buron utama kini ada di pinggiran Jakarta. "Kemungkinan ada di Pulau Jawa," katanya. Namun, karena luasnya Pulau Jawa jadi belum diketahui keberadaan persisnya. Kapolri mengatakan akan terus memantau keamanan terutama di tempat-tempat yang diramaikan oleh pihak asing. "Tapi kami tidak ingin terkecoh sehingga tempat lainpun kami amankan," tuturnya.Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani menyatakan, polisi akan menitikberatkan pengamanan pada 28 titik yang berpotensi menjadi sasaran peledakan bom. Di antaranya, 11 kantor kedutaan seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Jerman. "Tempat ini mendapat penjagaan ekstra," ujar Firman. Selain itu, Kapolda akan melakukan pengamanan ekstra pada sekolah-sekolah asing. Yuliawati