Jesse Lorena Ruri, TKI yang menjadi korban pembunuhan Bankir asal Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong. (enterprise news and pictures)
TEMPO.CO, Kendari - Seneng Mujiasih alias Jessie Lorena Turi, 28 tahun, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas dibunuh di Hong Kong ternyata sudah menjalani beberapa pekerjaan. Warga Desa Sidomakmur, Kecamatan Tiworo, Kepulauan Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, ini pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga (pramuwisma) sebelum kemudian alih profesi sebagai wanita penghibur (pramuria).
Kabar ini diungkapkan oleh Staf Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Yulius Mada Kaka. Menurut Yulius, awalnya Jesse bekerja sebagai pramuwisma. Setelah izin kerjanya habis, Jesse kemudian menjadi pramuria di Hong Kong. (Baca: Polisi Ambil Sampel Darah Orang Tua Jesse Lorena)
Informasi yang diterima Yulius menyebutkan Seneng alias Jesse adalah salah satu wanita panggilan yang disewa oleh Rurik Jutting, tersangka pembunuhan. Selain membunuh Jesse, Jutting yang diketahui sebagai mantan bankir lulusan Universitas Cambridge, Inggris, ini juga menewaskan Sumarti Ningsih, TKI lain yang berada di Hong Kong. "Saat ini pihak Konsulat Jenderal di Hongkong tengah memverifikasi hal tersebut," kata Yulius. (Baca: Sebelum Dibunuh, TKI Jesse Pamit Berpesta)
Yulius juga memperoleh informasi bahwa motif pembunuhan Jesse dan Sumarti adalah sakit hati. Rurik juga ditengarai mengalami gangguan kejiwaan atau psikopat. "Mantan pacar pelaku juga mengatakan bahwa dia ada gangguan jiwa," kata Yulius. Namun, setelah ditangkap Rurik belum memberikan keterangan apa-apa.