Sejumlah pusaka milik Keraton Kasunan Surakarta yang berupa kerbau keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah saat Kirab 1 Sura di Solo, Minggu (27/11) dini hari. TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Seekor kerbau jenis albino atau yang sering disebut sebagai kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta tewas pada Selasa sore, 4 November 2014. Diduga hewan yang dikeramatkan itu tewas lantaran ditusuk oleh seseorang.
Kerbau yang bernama Bagong itu ditemukan terluka di sekitar kawasan Solo Baru pada dua pekan lalu. "Ada dua luka tusuk di tubuhnya," kata Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Satrio Hadinagoro, Rabu, 5 November 2014. Dia menduga kerbau tersebut sengaja ditusuk oleh seseorang dengan senjata sejenis tombak.
Sebenarnya, pihaknya sudah berupaya untuk mengobati hewan tersebut dengan mendatangkan dokter hewan. Luka yang ada di leher dan perut tersebut sempat mengering. Hanya saja infeksi akibat luka tersebut ternyata sudah menyebar. "Semalam kami mendapat kabar bahwa kebo bule tersebut telah mati," kata Satrio.
Pihaknya segera berinisiatif untuk mengevakuasi hewan tersebut dari Solo Baru untuk dibawa ke keraton. Pada malam itu juga, pihaknya segera mengubur Bagong di sekitar Siti Hinggil. "Pemakaman selesai menjelang subuh," katanya.
Saat ini, keraton masih memiliki sejumlah kerbau bule yang dikandangkan di kompleks Alun-alun Selatan. Sekumpulan hewan yang melambangkan kesuburan tersebut selalu menghiasi acara kirab pusaka setiap malam Tahun Baru Jawa.
Selama ini Bagong memang tidak pernah mau menyatu dengan komunitasnya tersebut. Dia justru hidup liar di sekitar kawasan Solo Baru. Menjelang tahun baru Jawa kemarin, dia ditemukan tergeletak akibat luka tusukan.