IPB Buka Klinik Pertanian di Malang  

Reporter

Senin, 3 November 2014 05:13 WIB

Hama ulat grayak menyerang padi di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, 29 Agustus 2014. Akibat serangan hama tersebut puluhan hektare tanaman padi petani menjadi tidak berisi atau gagal panen. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka klinik pertanian di Desa Simojayan, Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Klinik ini menyediakan berbagai pelayanan konsultasi dan analisis persoalan pertanian untuk petani di Kabupaten Malang. Petani yang berasal dari 33 kecamatan itu berkumpul di Ampelgading. Sebuah mobil yang menjadi laboratorium keliling melayani analisis berbagai masalah yang dihadapi para petani.

"Pelayanan mulai identifikasi hama, diagnosis penyakit, hingga konsultasi kesehatan tanaman," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB Parlaungan Adil Rangkuti, Ahad, 2 November 2014. Analisis kesehatan tanaman, ujar dia, dimulai dari benih, bibit, media tanam, hingga pupuk. Pelayanan ditangani oleh para ahli hama penyakit dan pengendali hama tanaman. (Baca: Petani di Malang Dilindungi Asuransi Jiwa)

Tak hanya tanaman, klinik juga diwujudkan dalam klinik nutrisi, kesehatan hewan, dan kualitas air serta kesehatan ikan. Melalui pelayanan tersebut, para petani bisa mengetahui masalah utama yang dihadapi dalam bertani, baik beternak maupun budidaya perikanan.

Untuk meningkatkan pertanian dibutuhkan perhatian semua pihak. Sejumlah aspek yang harus diperhatikan, tutur dia, meliputi sistem ekonomi kerakyatan, kebijakan pemerintah yang menjadikan pertanian berbasis pembangunan ekonomi nasional, dan sinergi antarlembaga ekonomi. (Baca: Petani Ingin Pemerintah Tidak Angin-anginan)

Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan Kabupaten Malang surplus beras sebanyak 65 ribu ton. Kelebihan itu dikonsumsi tiga juta lebih masyarakat Kabupaten Malang untuk kebutuhan pangan. Namun keterbatasan lahan pertanian dan merosotnya pasokan air menjadi masalah utama produksi pertanian. "Musim kemarau, air irigasi tak optimal," katanya.

Menjawab tantangan situasi alam, para petani mulai mengembangkan teknologi pertanian dengan pola System of Rice Intensification (SRI). Selain irit air, juga irit bibit tananam dengan sistem pemupukan menggunakan pupuk organik. Jika dikelola intensif, per hektare bisa tembus 10-12 ton. (Baca: Sawah Mengering, Petani Beralih Jadi Kuli Bangunan)

Dari total penduduk Kabupaten Malang sebanyak 2,5 juta penduduk, sekitar 80 persen di antaranya bekerja di sektor pertanian. Menurut dia, ketahanan pangan menjadi ujung tombak ketahanan nasional. Jika ketahanan pangan kedodoran, ketahanan nasional akan menjadi terancam.

EKO WIDIANTO





Baca juga:
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
Elite Pecah, PPP Bojonegoro Patuh ke Kiai Maimun
Pasien Terduga Ebola di Kediri Jalani Uji Lab Ketiga
Jaksa Agung Sebaiknya dari Kalangan Dalam

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

1 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

4 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

8 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

10 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya