2 Motif Ini Bikin Jokowi Kirim Surat ke DPR  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 23 Oktober 2014 19:31 WIB

Jokowi bersiap untuk pemotretan dengan konsep sesuai dengan asal-muasalnya, yakni tukang kayu mebel. Tempo/Ratih Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, menyatakan ada dua alasan Presiden Joko Widodo mengirim surat permintaan pertimbangan soal nomenklatur kementerian kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Selain menjaga etika politik, Jokowi ingin DPR memahami konsekuensi pembentukan kabinetnya dengan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014. (Baca: Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung)

"Sebenarnya tak ada kementerian baru, kecuali Kementerian Koordinator Kemaritiman," kata Andi di Istana Negara, Kamis, 23 Oktober 2014. Ia menyatakan, secara keseluruhan, kementerian baru dalam kabinet Jokowi memakai anggaran yang sudah ditetapkan. Kementerian yang dipisahkan dan digabung sudah memiliki cara alokasi anggaran tersebut. (Baca: Calon Menteri Dilabel Merah, Jokowi Tepok Jidat)

Andi mencontohkan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menggunakan APBN-P Kementerian Riset dan Teknologi ditambah Direktorat Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memakai APBN-P Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. (Baca: Rahasiakan Nama Menteri, JK Main Kucing-kucingan)

Khusus Kemenko Maritim, menurut Andi, APBN-P akan mengambil anggaran dari kementerian serupa, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jika tak memungkinkan, akan mengambil APBN-P Kementerian-Sekretariat Negara. "Semua sudah kita pikirkan. Nanti semuanya baru dirancang dalam APBN 2015." (Baca: Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia)

Jokowi mengusulkan enam perubahan nama dalam susunan kabinet yang sedang dia susun. Perubahan itu disampaikan Jokowi dalam surat bernomor 24/Pres/10/2014 tertanggal 21 Oktober. "Suratnya bersifat segera dan baru kami terima hari ini," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014. (Baca: 3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet)

Menurut Taufik, nomenklatur kementerian baru yang sudah diberikan Jokowi itu masih dibahas di tingkat pimpinan DPR. Namun dia belum bisa memastikan kapan surat tersebut bisa dibalas dan ditanggapi. "Secepatnya akan kami usahakan karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak," kata politikus Partai Amanat Nasional itu. (Baca juga yang lain di sini: Pengumuman Kabinet Tunggu Sinyal DPR)

FRANSISCO ROSARIANS







Berita Terpopuler
KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah
PDIP: tanpa Restu Mega, Jangan Mimpi Jadi Menteri
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

4 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

4 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

4 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

8 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

8 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

9 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

13 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

22 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

23 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya