Sukses Transisi, Indonesia Masuk Dewan HAM PBB

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 22 Oktober 2014 12:56 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyajikan laporan panel post-2015 Millennium Development Goals (MDGs) kepada Sekjen PBB Ban Ki-Moon di markas PBB, New York (30/5) REUTERS/United Nations/Mark Garten

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Hafidz Abbas menilai terpilihnya kembali Indonesia mewakili Asia Pasifik sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa karena dinilai bisa mengelola demokrasi dengan baik. Menurut Hafidz, Indonesia dinilai berhasil menjalani transisi pemerintahan dengan dinamika yang luar biasa namun tetap selamat. (Baca: Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB)

“Indonesia itu dinilai berhasil mengelola tata pemerintahan yang berubah dari sistem otoritarian ke sistem demokrasi,” kata Hafidz ketika dihubungi, Rabu, 22 Oktober 2014. Hafidz membandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah yang sekarang hancur karena perang.

Pernyataan pers Perutusan Tetap Indonesia di PBB, New York, menjelaskan Indonesia kembali terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk mewakili Asia Pasifik periode 2015-2017. Selain Indonesia, negara Asia lainnya, seperti Bangladesh, India, dan Qatar, juga terpilih melalui pemungutan suara di Majelis Umum PBB.

Selain itu, kata Hafidz, Indonesia juga berhasil mengubah sistem pemerintahan yang sentralistis menjadi sistem desentralisasi. Padahal Uni Soviet yang pernah mencoba menerapkan sistem itu malah menjadi hancur.

Alasan selanjutnya, menurut Hafidz, Indonesia juga berhasil bergeser dari negara dengan supremasi politik menjadi supremasi hukum. Hal ini dibuktikan, Hafidz mencontohkan, dengan banyaknya menteri, gubernur, anggota DPR, bahkan Ketua Mahkamah Konstitusi yang ditangkap dan diadili. “Orang semakin percaya sama hukum."

Kuatnya hukum juga bisa dilihat dari putusan Mahkamah Konstitusi mengenai gugatan hasil pemilihan presiden oleh kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. MK pun memutuskan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang.

Namun Prabowo-Hatta mengakui putusan itu dan tetap menghadiri pelantikan presiden pada 20 Oktober kemarin. “Putusan MK yang final dan mengikat, tidak ada lagi yang bisa bantah. Di negara-negara lain, tradisi seperti ini belum dikenalkan."


LINDA TRIANITA




Baca juga:
ManCity Ditahan Imbang CSKA Moscow, Kompany Kecewa
Jurnalis AS Ini Dinyatakan Bebas dari Ebola
Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Hari Ini, Ahok Gelar Acara Pelepasan Jokowi

Berita terkait

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

8 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

14 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

5 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya