Paham Radikal Masuk Masjid, Salahkan Orang Pintar  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 19 Oktober 2014 06:25 WIB

REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Manado - Peneliti Nusa Institute yang fokus pada penelitian paham radikal di Indonesia, Mashud Halimun, mengatakan orang-orang terpelajar mesti bertanggung jawab atas masuknya paham radikal ke jemaah masjid.

"Masjid tempat yang paling aman. Kalau kita mengurusi masjid, kita berpenampilan mirip ulama, pasti dipercaya oleh masyarakat. Ini yang dimanfaatkan oleh para kaum radikalisme," kata Mashud, Sabtu, 18 Oktober 2014. Ironisnya, menurut Mashud, pengelolaan masjid justru didominasi para pelaku radikalisme. Alasannya, orang-orang berpendidikan enggan mengurus masjid.

Menurut dia, kurangnya kesadaran orang-orang terpelajar untuk mengurus masjid karena mereka merasa bahwa masjid adalah tempat yang tidak berkelas untuk menaikkan status mereka di mata masyarakat. "Kalau orang-orang berpendidikan itu mengatakan ecek-ecek mengurus masjid. Anggapan ini justru menurunkan harkat mereka," tutur Mashud.

Mashud mengkritik masjid-masjid yang berada di kantor pemerintahan atau lembaga negara. Biasanya di masjid-masjid itu tidak ada pengurus sehingga diurus oleh kaum berpaham radikal.

"Saya contohkan di masjid KPU di Jakarta. Di sana saya bingung. Masjid di KPU, tapi khotbah Jumat malah bicara mengenai negara Islam," kata Mashud. "Saya tak habis pikir, di lembaga KPU tapi brainwash-nya malah negara Islam."

Oleh karena itu, Mashud meminta agar masyarakat lebih peduli dengan pemberantasan paham radikal lewat cara kecil yang dianggap sepele. "Jika ada orang baru, setidaknya diajak dialog agar ketahuan apa tujuannya," tuturnya.

ISA ANSHAR JUSUF

Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Diberi Hormat Prabowo, Mengapa Jokowi Membungkuk?

Diincar Kabinet Jokowi, Puan Dianggap Titipan Mega

Terjawab, Penggagas Pertemuan Jokowi-Prabowo

Cerita Manajer Lion Air Ngamuk Versi Penumpang


Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

31 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya