TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhamad Hendrasto, mengatakan guguran material dari kubah lava Gunung Sinabung baru runtuh 30 persen. "Dari 15 juta meter kubik volume kubah lava Gunung Sinabung, diperkirakan baru 5 juta sudah diturunkan, tapi suplai bertambah terus," katanya di ruang kerjanya di Bandung, Jumat, 17 Oktober 2014.
Menurut dia, pertumbuhan kubah lava itu saat ini kembali meningkat, kendati belum sebesar yang terjadi pada Januari-Februari 2014. Pertumbuhan kubah lava setelah status turun menjadi siaga sejak April 2014 sempat melambat. Pertumbuhan kubah lava kembali meningkat sejak September 2014. "Puncaknya, terjadi awan panas pada 9 Oktober 2014 lalu, terjadi 25 kali dalam sehari, dan paling jauh mencapai 4,75 kilometer ke arah selatan," katanya. (Baca: Erupsi Sinabung, Polisi Jaga Beberapa Titik Rawan)
Pada September 2014, alat pemantau aktivitas kegempaan Gunugn Sinabung memantau terjadinya peningkatan jumlah gempa low frequency dan gempa hybrid. Keduanya menandakan terjadinya suplai magma. "Sehingga terjadi penumpukan magma," ujarnya.
Saat ini rata-rata suplai magma yang pembentuk kubah lava itu diperkirakan 5 meter kubik per detiknya. Awan panas yang terjadi beberapa waktu terakhir ini terjadi bukan akibat letusan, tapi karena runtuhnya kubah lava tersebut. "Dominan awan panas terjadi ke arah selatan dan tenggara," tutur Hendrasto.
Hingga kini, kata dia, masih terus terjadi aktivitas guguran kubah lava akibat dorongan magma yang keluar dari perut Gunung Sinabung. Hal itu mengindikasikan potensi terjadinya letusan besar malah kecil. Potensi letusan besar bisa terjadi jika suplai magma berkumpul di kawah gunung itu dan tidak gugur. "Letusan masih bisa terjadi, tapi kemungkinan lontaran materialnya tidak akan lebih dari 3 kilometer," ujarnya.
Hendrasto mengatakan, sampai 15 Oktober 2014, mulai terjadi penurunan jumlah peristiwa awan panas yang asalnya 10 per hari menjadi maksimal enam kali dalam sehari. "Gempa low frequency masih stabil, suplay masih terjadi," tuturnya.
Pusat Vulkanologi masih mempertahankan status Gunung Sinabung di level III atau siaga. Lembaga itu melarang aktivitas warga hingga radius 5 kilometer, khusus di arah selatan dan tenggara kawah aktif gunung itu yang selama ini menjadi daerah lintasan awan panas. Sedangkan arah lainnya, Pusat Vulkanologi meminta warga tidak mendekat dalam radius 3 kilometer untuk menghindari potensi letusan yang bisa melontarkan material pijar dalam radius itu.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Prabowo Beri Hormat, Jokowi Membungkuk
Untuk Soal Ini, Jokowi Tolak Permintaan Prabowo
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada
Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu
Berita terkait
Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG
28 April 2023
Untuk data gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan pada hari ini dicatat oleh BMKG terjadi di Kota Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaIndonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau
7 Desember 2022
Terdapat 127 Gunung Berapi di Indonesia dan dari jumlah tersebut, 76 di antaranya merupakan gunung berapi aktif.
Baca Selengkapnya4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4
8 Desember 2021
Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021, dan berkali pula Gunung Merapi meletus. Perlu diketahui 4 status gunung berapi.
Baca Selengkapnya4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi
7 Desember 2021
Empat gunung berapi di Indonesia berstatus waspada hingga siaga setelah Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021.
Baca SelengkapnyaTim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung
23 Juni 2021
Bukan hanya di Indonesia, hasil studi yang sama tentang kecenderungan bayi lahir prematur di tengah bencana alam pernah didapati pula di Australia.
Baca SelengkapnyaGunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
24 April 2021
Kolom abu Gunung Sinabung terpantau setinggi 2.000 meter warna kelabu dengan intensitas tebal dibawa angin condong ke arah timur dan tenggara.
Baca SelengkapnyaErupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter
19 April 2021
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal abu vulkanik sejauh 2.000 meter
Baca SelengkapnyaGunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter
2 April 2021
Jika terjadi hujan abu Gunung Sinabung, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah.
Baca SelengkapnyaGunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km
27 Maret 2021
Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) .
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter
22 Maret 2021
Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga).
Baca Selengkapnya