Kekerasan terhadap Anak Meningkat, Negara Alpa

Reporter

Rabu, 15 Oktober 2014 04:24 WIB

Arist Merdeka Sirait. dok TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini, masyarakat kembali dikejutkan oleh berbagai macam kekerasan, seperti penganiayaan dan pemerkosaan terhadap anak-anak. Melihat hal ini, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mempertanyakan perlindungan yang seharusnya diberikan oleh negara. "Kalau keluarga, sekolah, masyarakat tak mampu melindungi, lalu di mana negara? Mereka alpa," ujar Arist saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Oktober 2014.

Ia menilai negara kurang memperhatikan kasus kekerasan terhadap anak sebagai kasus yang penting. Selama ini, pemerintah selalu terlambat dalam menerima laporan dan mengatasi permasalahan yang menimpa anak-anak. Selain itu, mereka selalu menyalahkan orang tua, sekolah, dan orang-orang di lingkungan korban.

Menurut catatan Komnas Perlindungan Anak, tahun 2013 terdapat 3.339 kasus pelanggaran hak anak. Sebanyak 16 persen kasus merupakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak.

Pada semester awal tahun ini (Januari-Juni), mereka mencatat 1.626 kasus pelecehan anak, dengan 26 persen kasus kekerasan dilakukan anak-anak. Jumlah anak di bawah umur 16 tahun yang melakukan kekerasan meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu. "Ini menakutkan karena mereka sebenarnya korban orang dewasa yang tidak peduli, dan justru menjadi monster yang memakan anak," kata Arist. (Baca: Siswa Tawuran, Butuh Saluran Energi Kepahlawanan)

Bagi Arist, negara seharusnya memegang peranan penting dalam perlindungan anak. "Anak-anak itu generasi bangsa kita. Kalau ini terjadi terus dan meningkat, ini namanya problematika bangsa," katanya. Ia menganggap keluarga dan masyarakat sekitar korban tak lagi mampu untuk berperan sendiri melindungi anak-anak. "Keluarga, sekolah disuruh tanggung jawab, tapi pemerintah tetap alpa," katanya.

Arist mencontohkan kealpaan pemerintah, seperti gagalnya Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak dalam menciptakan suasana sekolah yang ramah bagi anak. Selain itu, Aris menilai kontrol Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Komisioner Penyiaran Indonesia juga lemah.

"Tayangan di televisi yang tidak ada kekerasannya dianggap enggak laku," ujarnya. Begitu pula yang terjadi dengan Kementerian Pendidikan. Kementerian ini dianggap gagal menciptakan para guru yang peduli terhadap anak, serta kurikulum baru yang tidak mampu menciptakan karakter. "Kurikulum baru enggak nyambung. Enggak ada gunanya Muhammad Nuh teriak-teriak sekarang karena kejadiannya makin banyak," ujarnya.

PUTRI ADITYOWATI





Berita Terpopuler
Ahok Gandeng Chandra Hamzah Benahi Kasus Hukum DKI
Produser Metro TV Dikabarkan Hilang
FPI Yakin Tak Bisa Dibubarkan
Pengacara Udar Pristono Minta Jokowi Diperiksa






Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

30 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Ingat Kematian Arie Hanggara 39 Tahun Lalu, Catatan Gelap Perlindungan Anak di Indonesia

10 November 2023

Ingat Kematian Arie Hanggara 39 Tahun Lalu, Catatan Gelap Perlindungan Anak di Indonesia

Arie Hanggara anak berusia 7 tahun meninggal 39 tahun lalu, disiksa orang tuanya. Ayah sebagai pelaku dihukum 5 tahun, ibu tirinya 2 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Profil Cornelia Agatha yang Banting Setir Jadi Aktivis Perlindungan Anak

29 Agustus 2023

Profil Cornelia Agatha yang Banting Setir Jadi Aktivis Perlindungan Anak

Cornelia Agatha yang dikenal sebagai Sarah melalui sinetron Si Doel, kini menggantikan Arist Merdeka Sirait sebagai Ketua Komnas PA DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polri Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait

26 Agustus 2023

Polri Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait

Polri turut berduka atas meninggalnya Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Regulasi Tentang Label Pangan untuk Lindungi dari Bahaya BPA

13 Februari 2023

Regulasi Tentang Label Pangan untuk Lindungi dari Bahaya BPA

Banyak studi internasional menyebutkan bahaya BPA terhadap kesehatan, terutama pada janin, balita dan orang dewasa

Baca Selengkapnya