Merajut Halaman dengan Bom Benang  

Reporter

Selasa, 14 Oktober 2014 03:38 WIB

Kotak surat yang dibaluti benang pada acara Bom Benang Makassar 2014 di Kampung Buku, Makassar, 12 Oktober 2014. TEMPO/Asrul Firga Utama
<!--more-->

Kesenian ini, kata Piyo—sapaan akrab Fitri—menekankan proses yang berlangsung, bukan hasil dari kesenian warga. Bersama kelompoknya, mereka memiliki misi untuk mengembangkan budaya lokal. Dengan cara memasang kain di area halaman rumah, warga diharapkan sadar akan pemanfaatan barang bekas.

Kegiatan ini sengaja didesain outdoor agar kesenian yang diramu bersama warga ini mampu dinikmati secara bersama pula. Tak hanya itu, kegiatan ini sekaligus mengenalkan kesenian dengan lebih terbuka. “Konsep outdoor yang diterapkan menghadirkan kesan bahwa kesenian itu bukan hanya berbentuk galeri dan sifatnya indoor,” katanya.

Memilih halaman sebagai ruang galeri, kata Piyo, adalah bentuk ajakan kembali untuk memperhatikan halaman rumah. Salah satu pesan yang ingin disampaikan adalah perubahan bisa dimulai dari tempat terdekat dan terjangkau. Halaman rumah juga merupakan wadah hampir semua aktivitas dan menjadi tempat bermain dan berinteraksi manusia dengan alam. Halaman atau pekarangan sekaligus merupakan ruang berlangsungnya intensitas ketegangan ruang pribadi dan ruang khalayak. Piyo mengaku salut atas kontribusi warga, khususnya anak-anak yang terlibat begitu aktif dalam Bom Benang ini.

Proyek yang dikerjakan sekelompok perajut di Makassar ini sudah berlangsung sejak 2012 lalu. Kegiatan Bom Benang, yang sudah memasuki tahun ketiga ini, mengambil tema “Yarn on Yard atau “Benang di Halaman”. Kegiatannya adalah menjadikan halaman rumah sebagai galeri dengan memajang karya berupa rajutan atau yang berbahan baku benang.

Bom Benang kali ini tak hanya menjadi ruang galeri bagi perajut Makassar. Beberapa perajut dari Bandung, Yogyakarta, dan Semarang juga mengirimkan karyanya. Dalam acara ini, dihelat pula kelas pembuatan dompet koin dari kain, kursi kain, pembuatan sabun, dan diskusi terbuka, yang bertempat di kampung buku, Ininnawa.

SUTRISNO ZULKIFLI

Berita lain:
Sensasi Gowes Menyusuri Pedesaan di Bali
Temuan Baru Arkeolog di Bukit Siguntang, Palembang
Kie Raha, Festival Internasional Maluku Utara

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

12 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya