TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara koalisi pro-Prabowo, Tantowi Yahya, mengatakan partai-partai yang bergabung dalam koalisinya bersepakat menghendaki adanya pemekaran alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat.
Ini berarti ada kemungkinan penambahan jumlah komisi di DPR. Musababnya, kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya ini, penambahan jumlah komisi tersebut untuk efektivitas pengawasan dan legislasi di parlemen.
Tantowi mencontohkan, para anggota Komisi I harus memiliki pemahaman soal pertahanan, intelijen, politik luar negeri, dan penyiaran. (Baca: Situasi Banggar DPR Diprediksi Bakal Panas)
"Sulit mencari anggota yang bisa memahami empat cakupan kerja komisi yang begitu luas," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 13 Oktober 2014. "Jadi, ini bukan masalah waktu beradaptasi untuk anggota DPR dengan bidang kerjanya."
Tantowi menginginkan Komisi Pertahanan setidaknya dipecah menjadi dua, yakni komisi yang membidangi politik luar negeri, pertahanan, dan intelijen serta yang membidangi informasi terkait dengan penyiaran dan telekomunikasi. (Baca: Analis: Kunci Jaga Investasi, DPR-Pemerintah Akur)
Namun, untuk total berapa komisi yang akan dimekarkan, Tantowi bergeming. "Belum kami tentukan, masih dibahas internal dulu." Saat ini ada sebelas jumlah komisi di DPR.
Sebelumnya, partai anggota koalisi pro-Jokowi menilai pemekaran komisi di DPR hanya untuk membagi-bagi jabatan. (Baca: PPP Dapat Jatah 2 Ketua Komisi di DPR)
Sekretaris Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat Saleh Husin menganggap pemekaran komisi harus dipikirkan secara matang. "Agar tidak ada kesan hanya ingin mencari kekuasaan," kata Saleh.
Menurut Saleh, jumlah komisi di DPR saat ini sudah cukup dan ideal untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lain
Golkar Gabung Pemerintah,Fadel Kasihan Pada Jokowi
PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi
Perahu TNI AL Terbalik di NTT, Tiga Tewas
Ini Tokoh Dunia yang Pernah Temui Jokowi
Berita terkait
Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman
50 menit lalu
Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?
Baca SelengkapnyaHujan Kritik Revisi UU Keimigrasian
4 jam lalu
Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.
Baca SelengkapnyaRUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD
19 jam lalu
Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?
Baca SelengkapnyaDPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
20 jam lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaKenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT
20 jam lalu
DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.
Baca SelengkapnyaRespons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif
21 jam lalu
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.
Baca SelengkapnyaSoal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan
21 jam lalu
Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.
Baca SelengkapnyaUsia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun
22 jam lalu
Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.
Baca SelengkapnyaTiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara
22 jam lalu
Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaDPR Bakal Revisi UU Polri, Masa Jabatan Polisi Bisa Diperpanjang hingga 65 Tahun
23 jam lalu
DPR berencana merevisi UU Polri. Apa saja poin perubahannya?
Baca Selengkapnya