Seorang siswa mengacungkan tangan saat guru berikan pertanyaan dengan mengunakan buku kurikulum baru yang difotocopy di sekolah SD 01 Menteng Jakarta, 14 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Surakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Kurikulum 2013 menjelang pergantian pemerintah. Namun Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim tidak khawatir kurikulum tersebut akan diganti seiring dengan adanya pemerintah yang baru.
"Sesuatu yang baik pasti akan tetap eksis," katanya di Surakarta, Selasa, 7 Oktober 2014. Dia menegaskan, Kurikulum 2013 bebas dari kepentingan politik.
Kurikulum tersebut, kata dia, dibuat untuk memajukan pendidikan. Misalnya, dengan mengajarkan pluralisme, pendidikan berbasis kompetensi, juga menanamkan nasionalisme.
Musliar yakin presiden terpilih Joko Widodo tidak akan gegabah langsung mengganti kurikulum itu. Menurut dia, Jokowi akan melakukan studi dan mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dulu sebelum mengambil keputusan. "Keputusannya pasti berdasarkan studi," ucapnya.
Selain itu, dia juga yakin Jokowi akan memilih akademikus untuk menduduki posisi Menteri Pendidikan. Dengan begitu, menteri tersebut akan mampu menilai keunggulan Kurikulum 2013 dibanding kurikulum sebelumnya secara menyeluruh.(Baca:Ini Target Selesai Distribusi Buku Kurikulum2013)
"Saya yakin Jokowi akan memilih orang hebat sekelas profesor untuk menjadi Menteri Pendidikan. Kalau menteri lainnya, kurang hebat tidak apa-apa," katanya. (Baca:Kurikulum2013 Disusupi Mafia Buku?)