TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap masih menyelimuti Kota Palembang. Jarak pandang pada pagi hari bisa kurang dari 200 meter. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan warga dan keselamatan para pengendara di jalan raya, laut, maupun udara di kota ini.
Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang mengurangi jam pelajaran pada setiap sekolah di kota itu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan pengurangan jam pelajaran berlaku mulai Sabtu hari ini, 27 September 2014.
Menurut dia, pada kondisi normal, setiap siswa diwajibkan mengikuti mata pelajaran pertama pada pukul 07.00 di pagi hari. Namun, mulai hari ini siswa diperkenankan memulai pelajaran pukul 07.30.
"Ini keputusan berdasarkan pertimbangan kesehatan dan keselamatan para siswa yang terkena dampak kabut asap," kata Ahmad Zulinto. (Baca: Asap, 2.000 Warga Riau Terserang ISPA)
Menurut Ahmad, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ini ke seluruh sekolah yang ada di Kota Palembang pada Jumat lalu. Surat edaran tersebut berlaku hingga kondisi kabut asap dipandang tidak lagi berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan para siswa.
Surat edaran tersebut berisi pengumuman bahwa setiap harinya jam belajar mengajar pada satu mata pelajaran dikurangi lima menit. "Masuk pagi jam 07.30. Kalau siswa siang tetap seperti biasa, tetapi pulangnya akan lebih cepat 30 menit."
Satu pekan terakhir ini mutu udara di Kota Palembang terbilang buruk. Data dari Dinas Kesehatan setempat menyebut terjadi peningkatan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas. (Baca: Pemadaman Gagal, Asap di Pekanbaru Makin Pekat)
Anton Suwindro, Kepala Dinas Kesehatan Palembang, mengatakan selama September ini terdapat sekitar 4839 penderita ISPA. Angka tersebut sudah dipastikan akan meningkat tajam seiring belum tuntasnya pemadaman api dari kebakaran lahan dan hutan di Sumsel. "Yang paling banyak ini penderita ISPA," kata Anton Suwindro.
Data penderita ISPA merupakan data yang diambil dari 39 pusat kesehatan masyarakat yang ada di Palembang, seperti di wilayah Gandus, Kertapati, Plaju, Alang-alang Lebar, Sukarame, Kenten maupun di daerah Lemabang.
Sebelumnya, penderita ISPA dalam sebulan hanya 2.852 kasus. Sebagai langkah pencegahan terhadap penambahan penderita, maka pihaknya menyambut baik pengurangan jam pelajaran disekolah. Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan membagikan sekitar 5000 masker. "Karena intinya kita semua diminta untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN
Terpopuler:
RUU Pilkada, SBY Minta Dalang Walkout Diusut
Demokrat Walkout RUU Pilkada, Ruhut: Siapa yang Ngibulin?
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
Pengamat: RUU Pilkada Balas Dendam Kubu Prabowo
Ahok dan Ridwan Kamil Bisa Jadi Motor Gugat UU Pilkada