KPK Dukung Ahmad Taufik Jadi Komisioner

Reporter

Editor

Eni Saeni

Jumat, 26 September 2014 21:23 WIB

Sejumlah aktivis KPK (Komisi Perangi Korupsi) dan simpatisan pendukung Ahmad Taufik untuk calon pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mendeklarasikan dukungan di gedung Sawunggaling, Bandung, Jawa Barat, 26 September 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Komisi Perangi Korupsi (KPK) mendeklarasikan dukungan untuk Ahmad Taufik, calon anggota Komisi Pemberantasan Korupsi, di Bandung, Jumat sore, 26 September 2014. Ahmad Taufik merupakan salah satu dari enam orang yang lulus seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi berdasarkan hasil rapat pleno panitia seleksi, 25 September 2014.

Menurut aktivis KPK, Furqan AMC, mereka sempat deg-degan menunggu kabar lolos-tidaknya Ahmad Taufik. Lolosnya jurnalis Tempo yang akrab disapa Ate atau Opik tersebut dinilai bukan keberhasilan atau perjuangan pribadi. "Ini bagian dari perjuangan bersama untuk menopang Indonesia dari bahaya korupsi," kata dia saat acara deklarasi hari ini.

Furqan mengatakan gelombang dukungan bagi Ate datang dari kalangan aktivis era 1970 hingga 2000-an, organisasi, dan lembaga swadaya masyarakat. "Semua ambil inisiatif dukungan, seperti siaran pers ke media dan menjalin jaringan lintas daerah, serta lobi-lobi politik ke kalangan pro-demokrasi Indonesia," ujar dia.

Deklarasi yang dihadiri oleh aktivis 1970, 1980, hingga 2000-an di Bandung itu tidak dihadiri Ate. Ia harus mengajar di kampus Stikom Bandung. Setelah dinyatakan lolos seleksi, kata dia, dia akan menjalani tes kesehatan dan wawancara. "Terakhir dua nama untuk diajukan ke presiden," ujar dia.

Komisi Perangi Korupsi berharap Ate terpilih sebagai pemimpin KPK. Pesaingnya adalah Jamin Ginting, M. Busjro Muqoddas, I Wayan Sudirta, Robby Arya Brata, dan Subagio. Dukungan yang digalang aktivis dan Komisi Perangi Korupsi ini selanjutnya disampaikan ke panitia seleksi. "Kami mendesak panitia seleksi, Komisi III DPR, dan Presiden untuk menindaklanjuti seruan publik dan dukungan ini," kata Furqan.

ANWAR SISWADI

Terpopuler:

Walkout Paripurna RUU Pilkada, Demokrat Pengecut
RUU Pilkada, Kubu Jokowi Merasa Dibohongi Demokrat
Era Pilkada Langsung Akhirnya Tamat
KPK Hattrick Tangkapi Gubernur Riau

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya