Demokrat: Kami Jadi Penentu untuk Diri Sendiri

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 25 September 2014 19:43 WIB

Massa yang tergabung dalam "Koalisi Kawal RUU Pilkada" melakukan aksi teatrikal dengan memakai topeng wajah tokoh-tokoh Koalisi Merah Putih pada aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 September 2014. Dalam aksi tersebut mereka mendukung pelaksanaan Pilkada Langsung karena Pilkada lewat DPRD bisa melahirkan cukong-cukong yang berkuasa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan partainya berkukuh pada opsi ketiga dalam sidang pengesahan revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah tingkat II DPR hari ini. Opsi ketiga Demokrat itu yakni setuju pilkada langsung tetapi dengan 10 syarat. (Baca: RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan)

Menurut Max, posisi partainya tersebut adalah hak asasi dari setiap partai untuk memiliki asprirasinya. "Kami menjadi penentu bagi diri kami sendiri," kata Max ketika dijumpai di Kompleks Parlemen Senayan, jakarta, setelah sidang paripurna diskors, Kamis sore, 25 September 2014. (Baca: Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar)

Menurut Max, Demokrat saat ini masih sebagai fraksi terbesar di DPR sebelum pergantian pada Oktober nanti. Jadi mereka merasa punya posisi tawar yang tinggi. Ia mengakui 10 poin tersebut sudah termaktub dalam dua draf RUU Pilkada saat ini. "Tapi tidak secara substansial. Kami ingin yang substansif, kumulatif dan absolut."

Pada Kamis, 18 September 2014, Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengadakan konferensi pers yang berisi pernyataan sikap Demokrat mendukung pilkada secara langsung dengan 10 syarat yang harus dimasukkan dalam RUU Pilkada. Ke-10 syarat itu antara lain uji publik atas integritas dan kompetensi calon gubernur, bupati, dan wali kota. (Baca: Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah)


Pada pukul 17.50 WIB sidang paripurna ditunda oleh pimpinan sidang, Priyo Budi Santoso, untuk istirahat, salat, makan, dan lobi. Sidang akan dimulai lagi pada pukul 19.30 WIB untuk mendengarkan hasil lobi, mengesahkan RUU Pilkada dan dua ruu lainnya yaitu RUU Pemerintah Daerah, dan RUU Administrasi Negara.

Dalam pandangan Demokrat yang dinyatakan Max di sidang paripurna, ia menyebutkan pilkada langsung selama ini dipandang baik meski butuh perbaikan-perbaikan demi penyempurnaan. Ketika Tempo menanyakan mengapa baru diajukan saat ini bukan ketika rapat panitia kerja, Max menjawab, "Ah biasa itu. Kita lihat nanti hasil lobi-lobi ini." (Baca: Soal Pilkada Langsung, Partai Golkar Terbelah)

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso, yang ditemui sesuai rapat diskors sore tadi, mengatakan dua opsi yang ada (pilkada langsung dan tak langsung) dengan segala varian, berharap dapat mengerucut setelah lobi. "Semoga dalam lobi ini ditemukan jalan tengah, bukan voting," katanya. (Baca: RUU Pilkada, Wali Kota Bandung Siap Pimpin ke MK)

Priyo mempertanyakan, mengapa opsi ketiga Demokrat ini baru muncul saat sidang paripurna, bukan ketika rapat panja. Catatan dari Demokrat itu belum tentu semua bisa dimasukkan dalam draf. Namun, Priyo meminta lobi-lobi yang dilakukan saat ini akan menghasilkan kompromi. (Baca juga: Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237)

RIDHO JUN PRASETYO



Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh



Advertising
Advertising

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya