TEMPO.CO, Maros - Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737 Seri 300 dengan nomor penerbangan SJ585 rute Manokwari- Makassar mengalami pendaratan keras sehingga ban belakang pesawat pecah di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 25 September 2014.
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Rio Hendarto mengatakan insiden itu sempat menganggu aktivitas penerbangan di Bandara. Selama proses evakuasi pesawat, landasan yang digunakan untuk tinggal landas dan pendaratan pesawat lainnya dialihkan ke Runway 13 bandara lama.
Akibatnya, beberapa pesawat terpaksa antre untuk terbang, sedangkan pesawat yang akan mendarat harus berputar-putar di udara menunggu giliran mendarat. (Baca juga: Sriwijaya Air Bersiap Menaikkan Harga Tiket)
Selain itu, sejumlah pesawat mengalami keterlambatan. Pesawat yang terlambat antara lain Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ565 rute Makassar-Kendari pukul 14.15 terlambat sampai 16.15 dan Lion Air JT 875 tujuan Jakarta pukul 15.20 terlambat sampai pukul 18.05.
Proses evakuasi pesawat dari Runway 31 ke tempat yang aman berakhir sekitar pukul 15.10 Wita, "Sehingga Runway dapat digunakan untuk melakukan landing dan take off pesawat lainnya," kata Rio.
District Manager Sriwijaya Air Sri Budianto saat dikonfirmasi melalui telepon seluler membenarkan kejadian ini. Menurut Sri, ini adalah insiden kecil dan pihaknya tetap mengedepankan keselamatan penumpang dan kru.
"Atas insiden ini, kami melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur. Penumpang semua selamat dan tidak ada yang cedera. Untuk kerugian, kami belum bisa menaksir jumlahnya, karena harus dihitung secara secara detail, " katanya.
Kini, pesawat tersebut dalam proses perbaikan dan penggantian ban oleh teknisi Sriwijaya di Runway 31. Namun pesawat harus menunggu suku cadang dari Jakarta untuk kerusakan pada hidrolik.