Penertiban Pedagang Ricuh, Petugas Satpol PP Tewas  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 15:14 WIB

Sejumlah Satpol PP membongkar sekitar 90 bangunan liar yang menempati lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) Kober di Rawabunga, Jatinegara, Jakarta (14/12). Penertiban tersebut untuk merevitalisasi lahan TPU yang 10% dari 4 hektare lahannya dijadikan tempat tinggal dan tempat usaha. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Kendari - Penertiban pedagang kali lima di pasar tradisional Kota Lama, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 23 September 2014, berlangsung ricuh. Para pedagang yang menggelar dagangannya di lahan parkir di bagian selatan pasar melakukan perlawanan.

Para pedagang menolak dipindahkan ke lokasi pasar yang sudah disediakan Pemerintah Kota Kendari. Merasa diperlakukan secara kasar, mereka mengejar petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan penertiban.

Menghindari amukan para pedagang, ratusan anggota Satpol PP lari menjauhi pasar. Saat itulah Kepala Bidang Perundangan Satpol PP Kota Kendari, Jayus, 49 tahun, terjatuh. Warga Jalan Wulele, Kendari, itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Santana. Namun nyawanya tidak tertolong.

Dokter Teesa, yang memeriksa Jayus, mengatakan korban meninggal dunia karena serangan jantung. Saat tiba di rumah sakit sekitar pukul 09. 48 Wita, korban sudah tidak bernyawa.

Diperkirakan korban sudah meninggal dunia 10 menit sebelum tiba di rumah sakit. "Dari rekam jantungnya, saat tiba di rumah sakit, sudah flat, tidak ada lagi aktivitas jantungnya. Dugaan sementara, korban kena serangan jantung,” kata Teesa.

Dari pemeriksaan terhadap tubuh korban, kata Teesa, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka fisik. “Hanya ada sedikit luka lecet di bagian bawah mata kiri," ujarnya.

Kepala Bidang Penertiban Satpol PP Kota Kendari, Asri Bina, menjelaskan, penertiban ini merupakan operasi rutin sesuai dengan perintah Wali Kota Kendari Asrun. Bahkan penertiban terhadap para pedagang kaki lima di pasar ini sudah memasuki pekan ketiga.

“Kami minta mereka menempati los yang sudah disediakan di dalam pasar, tapi selalu ditolak,” ucapnya. Ia menambahkan, saat kericuhan terjadi, ia ikut lari bersama Jayus. “Saya selamat. Mungkin karena saya perempuan,” tuturnya.

Salah seorang pedagang, Wa Ota, mengatakan insiden itu tidak akan terjadi bila petugas Satpol PP bertindak lebih ramah dan sopan. "Barang daganganku ditendang. Mereka tidak kasihan. Padahal saya sampai membungkuk dan memegangi petugas,” katanya.

Wa Ota memaparkan, petugas berlaku kasar terhadap seorang pedagang telur ayam sampai-sampai seluruh telurnya pecah. Sedangkan sang pedagang jatuh pingsan. Karena itulah emosi para pedagang terpancing dan mereka melakukan perlawanan.

Wa Ota mengaku ikut mengejar para petugas Satpol PP. Namun Wa Ota berani menjamin kematian Jayus bukan karena dipukuli pedagang. “Petugas itu tiba-tiba jatuh di depan Pelabuhan Lanud," ujarnya.

ROSNIAWANTY FIKRI

Topik terhangat:

Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Istri AKBP Idha Endri Kuasai Harta Bandar Narkoba
Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada
Resmi, Demokrat Dukung Pilkada Langsung
Akhirnya, Jokowi Bocorkan Nama Kabinetnya

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

34 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Begini Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP

8 September 2023

Begini Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, disebutkan Satpol PP memiliki tugas pokok menegakkan Perda.

Baca Selengkapnya

Peringatan 8 September dan Pamong Praja: Mengenal Sejarah Satpol PP

8 September 2023

Peringatan 8 September dan Pamong Praja: Mengenal Sejarah Satpol PP

Sejak zaman VOC, sejatinya sudah ada entitas Pamong Praja, yang saat itu dikenal sebagai "Pangreh Praja". Ada jejak cikal bakal Satpol PP?

Baca Selengkapnya

Besaran Gaji Satpol PP di Beberapa Daerah, Gaji Satpol PP DKI Jakarta Juara

24 Agustus 2023

Besaran Gaji Satpol PP di Beberapa Daerah, Gaji Satpol PP DKI Jakarta Juara

Besaran gaji atau honor Satpol PP berbeda setiap daerah. Satpol PP yang berada di bawah pemerintah daerah dibedakan Satpol PP PNS dan tenaga honorer.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya