Teroris Indonesia Disokong dari Banyak Negara  

Reporter

Senin, 22 September 2014 15:35 WIB

ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian menduga serangkaian aksi teror di Indonesia mendapat bantuan dari pihak lain di berbagai negara. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, hal ini terbukti dari kedatangan empat warga asing secara ilegal untuk membantu terorisme di Poso, Sulawesi Tengah.

"Aksi teroris Indonesia jelas dibantu oleh berbagai negara. Dan jelas juga, teroris Indonesia adalah bagian dari kejahatan internasional," kata Boy di Mabes Polri pada Senin, 22 September 2014. (Baca: Jejak WNA Turkistan di Poso Terlacak)

Bukti pertama, Boy mengungkapkan, adalah visa palsu yang digunakan empat warga asing untuk datang ke Indonesia. Boy mengatakan visa tersebut dibuat atas bantuan suatu pihak di Malaysia.

Sebelumnya polisi menangkap keempat orang asal wilayah Turkistan di Asia Tengah tersebut di sebuah rumah di daerah Touwa, Palu, Sulawesi Tengah. Mereka dibekuk polisi pada Sabtu, 13 Desember 2014, pukul 02.30 Wita. Dari paspor milik mereka yang disita polisi, diduga empat orang ini sempat dikira sebagai warga negara Turki. Namun paspor Turki itu diduga palsu. (Baca: Inilah Rute WNA Terduga ISIS Sampai ke Poso)

Bukti kedua, menurut Boy, ada saat mereka ditangkap bersama tiga warga Indonesia, yakni Saiful, Irfan, dan Yudit. Tiga WNI yang masuk jaringan Mujahidin Indonesia Timur ini diduga mengatur perjalanan keempat warga asal Turkistan ini dari Makassar menuju Poso.

Saat ini polisi masih menunggu keterangan tertulis dari kedutaan Turki terkait dengan keaslian paspor mereka. Jika paspor tersebut palsu, dugaan Boy tentang bantuan teroris internasional ke Indonesia semakin kuat.

"Tidak mungkin paspor dipalsukan begitu saja. Kami akan langsung berkoordinasi dengan polisi Thailand dan Malaysia jika benar. Pasti ada pihak yang bermain," ujar Boy.

Pengamat terorisme Adrianus Meliala juga sependapat soal banyaknya bantuan asing yang mengucur kepada kelompok terorisme di Indonesia. Namun, kata Adrianus, bantuan tersebut tidak mengatasnamakan negara, melainkan dari pihak atau kelompok tertentu.

Adrianus mengatakan seharusnya polisi lebih mewaspadai bantuan dari pihak non-negara. Ia mengungkapkan jumlah bantuan tersebut bisa tidak terhingga. "Bantuan tersebut bisa aliran transfer dana, senjata, ataupun sumber daya manusia. Indonesia harus waspada," kata Adrianus.

ROBBY IRFANY




Terpopuler:
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY
Istri AKBP Idha Endri Ditahan
Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015

Berita terkait

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

5 jam lalu

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

Wacana memperpanjang batas maksimal usai pensiun anggota Polri membuka peluang masa jabatan Kapolri jadi lebih lama.

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

8 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

9 jam lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

12 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

2 hari lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

2 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

2 hari lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya