Harga Sapi Naik Rp 4 Juta Jelang Idul Adha  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 21 September 2014 12:19 WIB

Sejumlah sapi kurban didandani agak menarik minat pembeli untuk dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha nanti saat dijual di Islamabad, Pakistan, (14/10). (AP Photo/B.K. Bangash)

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sapi potong terus meroket menjelang datangnya momen besar Idul Adha dua pekan ke depan. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, mencatat rata-rata kenaikan harga sapi berkisar Rp 2-4 juta per ekor.

Sedangkan untuk sapi impor kenaikannya sekitar Rp 500-1.000 per kilo sapi hidup. “Kenaikan permintaan tahun ini cukup tinggi,” kata Ngadiran saat dikonfirmasi, Ahad, 21 September 2014.

Turunnya pasokan sapi lokal yang berasal dari Bali dan Nusa Tenggara Barat menyebabkan pasokan sapi lokal yang berada di wilayah Jawa terancam. (Baca: Hampir 100 Ribu Hewan Kurban Masuk Jakarta.) Selama ini stok sapi Jawa masih menjadi ujung tombak dalam memenuhi permintaan menjelang datangnya Idul Adha. “Tidak hanya mahal, tetapi pedagang pun sulit mendapatkan sapi," ujarnya.

Selain persoalan seretnya pasokan, kendala lain yang menyebabkan terus meroketnya harga disebabkan belum datangnya stok pasokan sapi impor yang direncanakan pemerintah bulan ini. “Kalau sampai akhir bulan ini belum datang, saya tidak tahu harga sapi bakal berapa," kata Ngadiran. (Baca: Program Tebar Hewan Kurban di 33 Provinsi)

Dalam catatannya, tahun lalu pada periode menjelang lebaran haji tiba, harga satu ekor sapi bobot hidup 200 kilogram mencapai 13-14 juta. Namun, untuk ukuran sama, saat ini harganya berada pada kisaran Rp 15-16 juta. “Kalau bobot di atas 300 kg itu naiknya bisa Rp 4 juta per ekor."

Untuk menekan semakin langkanya pasokan sapi, Ngadiran berharap pemerintah mempercepat masuknya kuota sapi impor sebelum mencapai puncak kebutuhan sapi dalam negeri menjelang Idul Adha. “Jangan sampai harga terus meroket baru datang," tuturnya. (Baca: MUI: Kurban dengan Uang Negara Perlu Dikaji Ulang)

Seperti diketahui, Idul Adha tahun ini diprediksi jatuh pada 5 Oktober mendatang. Dengan tenggat sekitar dua pekan ke depan, harga sapi di pasar tradisional terus merangkak naik. Kondisi ini membuat banyak sapi betina dipotong untuk memenuhi kebutuhan stok daging dalam negeri.

JAYADI SUPRIADIN







Berita lain:
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
Mega: Emangnya Saya Ngurusin Kabinet
Gerindra Kongres, Adik Prabowo Datangi Ragunan










Advertising
Advertising

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

1 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

15 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

15 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

20 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya