Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah), didampingi Ketua Umum Gerindra, Suhardi (kiri), melakukan kampanye terbuka untuk pemilihan umum legislatif 2014 di Lapangan Gading, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu 29 Maret 2014. Suhardi meninggal dalam usia 62 tahun. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya Desmond Junaidi Mahesa menyarankan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto mengambil alih posisi ketua umum. Sebab, Gerindra tidak memiliki ketua umum setelah Suhardi meninggal.
"Plt (pelaksana tugas) sekarang tidak ada. Kalau ada plt, berarti kami tidak menghargai almarhum (Suhardi). Pak Prabowo take over sajalah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Suhardi si Profesor Ketela Menolak Makan Gandum)
Menurut Desmond, sebenarnya banyak opsi nama pengganti ketua umum. "Banyak, ada Fadli Zon, Ahmad Muzani, Hashim (Djojohadikusumo), ada juga Moekhlas Sidik. Ya, lihat nanti," ujarnya.
Menurut Desmond, Prabowo perlu menjadi ketua umum untuk bisa memastikan pilihan konstituen agar tetap mendukung Gerindra. "Kalau diserahkan ke orang baru, maka nanti adaptasi lagi dan persepsi berbeda," tuturnya. (Baca: Fadli Zon: Suhardi 27 Tahun Tak ke Rumah Sakit)
Desmond mengatakan penggantian ketua umum baru akan dibahas pada Sabtu mendatang. "Sabtu itu kami ada kongres luar biasa. Semua dewan pimpinan cabang dan daerah diundang. Nanti ada prakondisi, maunya apa."