Dana BOS Ditilap, Dua Tahun Murid Tak Punya Buku

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 16 September 2014 14:55 WIB

ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Bekasi - Wali murid Sekolah Dasar Negeri 1 Mustikajaya, Kota Bekasi, Suprianto, mengatakan sejumlah wali murid sudah curiga ihwal penggunakan dana Biaya Operasional Sekolah oleh kepala sekolahnya. Sebab, biaya operasional terus meningkat sejak tahun lalu.

"Sekolah tidak transparan. Dana BOS selama dua tahun tidak ada laporannya," ujar Suprianto, Selasa, 16 September 2014. Ia menuturkan fasilitas seperti buku-buku pelajaran tidak pernah diberikan, sehingga para siswa harus memfotokopi buku pelajaran.

"Katanya sekolah mendapatkan buku secara gratis. Tapi ini sudah hampir dua tahun kami yang memfotokopi sendiri," tuturnya. Suprianto mejelaskan, dengan tak transparannya dana BOS tersebut, para murid kerap mengalami keterlambatan dalam melaksanakan ujian akhir semester, bahkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka tak pernah dilaksanakan. (Baca: Ribuan SD di Garut Diwajibkan Beli Lagu Anak)

Padahal, kata dia, sebelum Kepala Sekolah Agus Supriyatna menjabat, sekolah itu termasuk yang paling favorit, bahkan sering mendapatkan penghargaan. "Sudah dua tahun ini prestasinya menurun," ujar wali murid kelas V ini.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Saiful Bahri menuturkan sudah melakukan pemanggilan terhadap AS, Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mustikajaya. Bahkan, setelah ada pemeriksaan khusus oleh Inspektorat, AS langsung dicopot dari posisinya sebagai Kepala SDN 1. Saeful juga tak dapat menyebutkan nilai pasti dana BOS yang diselewengkan dan sumbernya.

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap menuturkan dana BOS yang dikucurkan oleh pemerintah pusat setiap tahunnya sebesar Rp 560 ribu per siswa SMA/SMK, Rp 710 ribu per siswa SMP, dan Rp 580 ribu per siswa SD. (Baca: ICW: Sekolah Berkukuh Sembunyikan Laporan Dana)

Adapun BOS dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat per tahunnya sebesar Rp 200 ribu per siswa SMA, Rp 300 ribu per siswa SMK, Rp 120 ribu per siswa SMP, dan Rp 25 ribu per siswa SD. Sedangkan dana BOS dari Pemerintah Kota Bekasi untuk setiap siswa di sekolah negeri tingkat SMA/SMK sebesar Rp 170 ribu, tingkat SMP Rp 90 ribu, dan tingkat SD Rp 21 ribu per bulan. "Seluruh dana BOS masuk ke rekening sekolah dalam APBS (Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah)," kata Agus.

Inspektur Bantuan 4 (Irban 1) Inspektorat Kota Bekasi Endang Suharyadi menuturkan pemeriksaan terhadap AS dilakukan sejak akhir Agustus lalu. Dalam pemeriksaan itu, AS tak dapat menyampaikan laporan dana BOS yang diberikan oleh pemerintah. "Di situ kejanggalannya. Ada juga pengaduan dari guru dan wali murid," ujarnya.

ADI WARSONO


Baca juga:
Raffi Ahmad Sudah Mendaftar ke KUA
Seolah-olah Bugil, Tim Sepeda Wanita Ini Dikecam
KPK Panggil Istri Jero dan Menkopolhukam
Wartawan Dilarang Meliput Korban Penembakan Polisi

Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

29 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

42 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

53 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

54 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.

Baca Selengkapnya