Longsor Berulang, Freeport Perlu Audit Lingkungan  

Reporter

Selasa, 16 September 2014 08:42 WIB

Petugas keamanan melakukan penjagaan di pos pemeriksaan di Kawasan MP66 Hidden Valley, Mimika, Papua (18/8). Pemeriksaan tersebut untuk melakukan pengecekan kendaraan serta kelengkapan identitas karyawan PT Freeport yang akan memasuki kawasan Tembagapura. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Edo Rakhman mengatakan PT Freeport Indonesia seharusnya menjalani audit lingkungan terkait longsornya tambang Freeport pada Jumat lalu. Menurut dia, audit ini perlu sebagai bentuk pertanggungjawaban Freeport atas bencana ekologis yang terjadi berulang akibat dampak penambangan.

"Audit lingkungan harus dilakukan karena ada dugaan longsor terjadi akibat ambisi produksi yang berlebihan," kata Edo Rakhman dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Longsor di Freeport Telan Korban Jiwa)

Dia mengatakan audit lingkungan ini telah diatur dalam UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pemerintah pusat dan daerah, kata dia, harus tegas mengenakan aturan ini kepada Freeport.

Menurut Edo, pemerintah luput mengawasi batas maksimal produksi Freeport tiap tahunnya. Padahal, di dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sudah tertera izin produksi per tahunnya.

Edo juga mengatakan model laporan Rencana Kelola dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) harus diubah agar pemerintah dapat langsung terjun mengawasi secara berkala. "Hal ini dilakukan agar Freeport tak mencoba menutupi proses pengelolaan pertambangan mereka," kata dia. (Baca: Freeport Anggap Perusahaan Lokal Tak Mampu)

Jumat lalu, pukul 23.30 waktu Indonesia Timur, terjadi ground failure di area West Muck Bay di area tambang bawah tanah Grasbrg Block Cave yang merupakan tempat Boby bekerja sehingga menyebabkan reruntuhan material yang terdiri dari bebatuan dan tanah. Sebagian badan dari alat Jumbo Drill yang berada di lokasi kejadian juga turut tertimbun material yang berjatuhan. Brad Skinner, yang merupakan operator Jumbo Drill, berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan. Namun, sangat disayangkan Boby saat itu tidak dapat menyelamatkan diri dan tertimbun material yang berjatuhan.

Terkait insiden ini, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Sutjipto mengatakan dirinya telah melaporkan kejadian ini kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Nantinya ESDM yang akan tindak-lanjuti laporan kami ini," kata dia.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Ratusan Warga Prancis Berjihad untuk ISIS
Kapolri Didesak Ungkap Penyebab Jatuhnya MH370
Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Sore Ini, Kabinet Jokowi Diumumkan
Anggota DPRD Jakarta, Makan Uang Rakyat dan Bolos Rapat

Berita terkait

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

9 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

3 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

6 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

7 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

8 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

13 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya