Sebuah objek mengapung di Samudra Hindia bagian Selatan saat terlihat dari pesawat Royal New Zealand Air Force P-3K2 Orion yang dalam misi pencarian Malaysia Airlines MH370, (29/3). Sebuah kapal selam dengan pesawat detektor black box akan diberangkatkan dari Australia untuk membantu pencarian. (AP Photo/Jason Reed, Pool)
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman menyatakan sudah mengetahui penyebab hilangnya pesawat MH370 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines. Namun ia enggan mengungkapkan secara gamblang apa yang ia ketahui itu.
"Saya dan kepolisian Malaysia sebenarnya tahu penyebabnya, tapi saya tidak mau mengungkapkan di sini," ujar Sutarman saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan kerja sama dengan Lion Air di Discovery Hotel, Ancol, Jumat, 12 September 2014.
Pesawat jenis Boeing 777-200 itu hilang dari pantauan radar pada 8 Maret lalu. Berbagai skenario muncul ihwal penyebab hilangnya pesawat MH370. Ada yang menduga pesawat tersebut dibajak, meledak di udara, kehabisan oksigen, human error, atau pilot bunuh diri. (Lihat: MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas)
"Saya sudah memberi satu informasi yang cukup berharga untuk Malaysia. Hanya saya dan kepala kepolisian Malaysia yang tahu persis," ujarnya (Lihat: Terungkap: Percakapan 54 Menit Terakhir MH370)
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui bahwa radar militer dan radar sipil Indonesia tak mendeteksi keberadaan pesawat MH370. Enam satelit dikabarkan menangkap citra obyek yang diduga terkait dengan MH370 di Lautan Hindia. Kasus kecelakaan udara ini melibatkan 26 negara dalam proses pencariannya.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.