8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 5 September 2014 11:42 WIB

Annas Maamun, Gubernur Riau. riaukepri.com

3. Ijazah Palsu Anaknya
Setelah dituding hendak membangun dinasti politik, nama Annas tgercoreng oleh kelakuan Wakil Bupati Rokan Hilir Erianda, yang juga anak kandungnya. Erianda dituding menggunakan ijazah palsu untuk kelengkapan administasi menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir. Seorang warga Rokan Hilir, Faisal Reza, melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Daerah Riau, Selasa, 17 Juli 2014. (Simak: Kasus Ijazah Palsu Anak Gubernur Riau Mandek)

Erianda dilantik sebagai Wakil Bupati Rokan Hilir oleh Annas pada Sabtu, 12 Juli 2014. Pelantikan tersebut menyusul kekosongan kursi Wakil Bupati Rokan Hilir yang ditinggal Suyatno, yang kini menjadi Bupati Rokan Hilir. Nama Erianda diusulkan oleh Partai Golkar sebagai partai pemenang untuk menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir melalui sidang paripurna DPRD Rokan Hilir.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Syamsul Kidul membantah terjadi pemalsuan ijazah. Menurut dia, sebelum dilantik menjadi wakil bupati, segala berkas persyaratan milik Erianda sudah diverifikasi oleh tata pemerintahan Rokan Hilir dan Kementerian Dalam Negeri. "Kalau ijazahnya bermasalah, tidak mungkin bisa dilantik," ujarnya. Juru bicara Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, mengatakan penyidik masih bekerja mengumpulkan bukti tambahan untuk mengungkap kasus itu. (Baca: Mantan Istri Sebut Wabup Rohil Tak Pernah Wisuda)

4. Surat Peringatan Syarwan Hamid
Mantan Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid mengirimkan surat teguran kepad Annas. Sebagai salu tokoh di Riau, ia gerah dengan kelakuan Annas selama menjadi gubernur. Ia menyebut Annas memimpin Riau dengan gaya kepemimpinan brutal. Sebagai salah satu pendukung Annas kala menjadi gubernur, Syarwan memohon maaf kepada masyarakat Riau. Pensiunan letnan jenderal tersebut mengaku menyesal mendukung Annas.

"Mendesak Menteri Dalam Negeri menurunkan tim evaluasi yang meneliti kebenaran pendapat yang berkembang di masyarakat terhadap buruknya kepemimpinan Annas Maamun. Selanjutnya menilai apakah yang bersangkutan masih layak mengemban amanah untuk memimpin Provinsi Riau," demikian isi teguran Syarwan Hamid saat mengumpulkan sejumlah tokoh Riau di Hotel Aryaduta Riau, Pekanbaru, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Wakil Ketua DPRD Noviwaldy Jusman mengatakan teguran terhadap Annas sebagai bentuk kepedulian Syarwan terhadap perkembangan Riau. “Setiap orang punya hak menilai kepemimpinan seorang gubernur, selagi sesuai dengan koridornya,” kata Noviwaldy, Selasa, 5 Agustus 2014.

Gubernur Annas enggan menanggapi pernyataan Syarwan Hamid yang ingin mengingatkan dirinya terkait kebijakan dan perilakunya selama menjabat sebagai gubernur. "Saya malas menanggapi masalah seperti itu. Saya mau bekerja," ujar Annas di Pekanbaru, Rabu, 7 Agustus 2014.

Selanjutnya: Insiden mahasiswa dan Al-Quran

Berita terkait

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

3 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

49 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

51 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

53 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

54 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

56 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya