Ragu Kasus Asusila Gubernur Riau, Kapolri Dikecam  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 09:11 WIB

Kapolri Jendral Sutarman. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengecam pernyataan Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman yang meragukan Gubernur Riau Annas Maamun melakukan pelecehan dan tindak asusila. Bambang mengatakan tindakan tersebut memihak dan secara tidak langsung mengintervensi penyelidikan kepolisian.

"Statement itu tidak pantas diucapkan oleh seorang yang berada di pucuk pemimpin polisi. Itu namanya sudah menilai dari awal. Bahaya," ujar Bambang saat dihubungi pada Kamis, 4 September 2014. (Baca: Tiga Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh)

Sebelumnya, Sutarman meragukan Annas telah melakukan pelecehan seksual karena usianya yang sudah tua. "Masak, usia 74 tahun begitu. Tapi nanti kita cek, karena tidak tahu persis," ujar Sutarman di Markas Besar Kepolisian pada Rabu, 3 September 2014. (Baca: Begini Kronologi Kasus Asusila Bugernur Riau)

Menurut Bambang, pernyataan Sutarman akan sangat berpengaruh pada proses penyelidikan oleh perwira di reserse kriminal. Ke depannya, tutur Bambang, polisi bisa saja mencontoh perbuatan Sutarman ketika memberi keterangan kepada publik. "Sayangnya, Kapolri terlalu tergesa-gesa dan reaktif. Bahaya kalau dicontoh oleh bawahan."

Annas dilaporkan ke polisi pada 27 Agustus 2014 karena diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada WW, 38 tahun, di rumahnya di Pekanbaru, Riau. Pelapor dari kasus ini adalah Soemardi Taher, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah sekaligus ayah WW.

Hari ini polisi memeriksa WW dan saksi yang dianggap mengetahui peristiwa. Elza Syarief mengklaim akan membawa barang bukti yang menguatkan dugaan. Namun ia belum mau mengungkapkan barang bukti tersebut.

ROBBY IRFANY

Terpopuler:
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad
Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jadi Tersangka, Jero Bakal Dipecat dari Demokrat

Berita terkait

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

36 menit lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya