TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, mengatakan selama ini hasil riset perguruan tinggi nyaris tak terasa manfaatnya. Itulah sebabnya pemerintahan mendatang mempertimbangkan untuk memecah Kementerian Pendidikan nasional menjadi dua lembaga, yaitu kementerian pendidikan dasar dan menengah serta kementerian pendidikan tinggi dan riset.
"Agar pendidikan bisa segera memberi sumbangsih nyata bagi pembangunan," ujarnya di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 September 2014.
Dengan membuat kementerian pendidikan tinggi dan riset, ia berharap perguruan tinggi lebih fokus mengembangkan disiplin ilmu tertentu berbekal riset yang dikerjakan. "Jadi besok kalau mau tahu soal kanker langsung merujuk universitas A, mau tahu soal beras langsung tanya universitas B. Jadi fokus," kata Kalla.
Adapun soal rencana pembentukan kementerian pendidikan dasar dan menengah, Kalla beralasan, pemerintah pusat tidak lagi punya kewenangan lebih jauh di tingkat pendidikan ini. Sebab, kebijakan otonomi daerah sudah mampu mengatur seluruh hal teknis, seperti kebutuhan guru, pengembangan bangunan sekolah, dan honorarium. "Paling pemerintah pusat hanya berperan untuk menentukan kurikulum nasional saja," kata dia.
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Terpopuler:
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
Soal Skandal Asusila, Ini Pengakuan Gubernur Riau
Hatta: Tak Sedikit pun Terpikir Jegal Jokowi
Penyebar Foto Bugil: Saya Kolektor, Bukan Hacker
Berita terkait
Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP
16 jam lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?
Baca Selengkapnya3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
20 jam lalu
Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya
20 jam lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Baca SelengkapnyaKaren Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi
1 hari lalu
Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG
1 hari lalu
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
2 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi
2 hari lalu
Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.
Baca SelengkapnyaJK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini
2 hari lalu
Jusuf Kalla alias JK akan bersaksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) dengan terdakwa eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan
2 hari lalu
Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
2 hari lalu
Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.
Baca Selengkapnya