TEMPO Interaktif, Kupang:Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Australia atas tewasnya nelayan Indonesia bernama Muhammad Hari (37), Kamis (21/4) lalu di Darwin, Australia Utara, setelah sebelumnya disekap selama beberapa hari oleh aparat keamanan di dalam tahanan sebuah perahu.YPTB juga mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomatis dan membentuk tim investigasi dengan melibatkan masyarakat Timor Barat, guna melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.Direktur YPTB, Ferdi Tanoni, dalam siaran persnya Minggu (1/5) mengatakan, Muhamad Hari dan teman-temannya dituduh melanggar perairan Australia dan mencuri ikan dalam wilayah yurisdiksi negara itu. Kasus kematian itu adalah yang kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2004 lalu seorang nelayan Indonesia bernama Mansur La Ibu (21) asal Pulau Palue, Kabupaten Sikka, NTT tewas dalam tahanan setelah disekap perahunya. Berkaitan kasus kematian itu, YPTB menyampaikan sikap menghormati dan menjunjung tinggi sistem hukum yang berlaku di Australia, namun demikian YPTB meminta dan mendesak Australia agar penegakan hukum berupa apapun juga harus tetap mengormati hak asasi manusia para nelayan Indonesia.Jems De Fortuna
Berita terkait
Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter
3 hari lalu
Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif
6 hari lalu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.
Baca SelengkapnyaKJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
24 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
27 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
27 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
31 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
32 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
38 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
42 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi
50 hari lalu
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRekomendasi
Pengusutan Kasus Dugaan Pelanggaran Akademik Kumba Digdowiseiso, Kemendikbud: Tim Masih Bekerja
6 jam lalu
