TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon dipetakan sebagai daerah rawan gizi buruk bagi balita. Pemberian makanan tambahan pun dilakukan. "Dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, ada tiga kecamatan dikategorikan rawan gizi buruk," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Abdullah Subandi, Senin, 1 September 2014.
Tiga kecamatan itu adalah Suranenggala, dengan jumlah penderita kurang gizi mencapai 518 orang atau sekitar 16,2 persen dari 3.201 balita timbang; Tengah Tani, dengan 530 balita penderita kurang gizi atau sekitar 16 persen dari jumlah 3.322 balita; dan Klangenan, dengan 649 atau 15,2 persen balita yang menderita kurang gizi dari total 4.263 balita timbang. "Suatu daerah dikatakan rawan gizi buruk jika angka penderitanya mencapai 15 persen dari jumlah balita yang ada," kata Abdullah.
Adapun kecamatan dengan gizi terbaik yaitu Kecamatan Lemahabang. Menurut Abdullah, di daerah itu hanya ada 131 penderita kurang gizi atau sekitar 3,2 persen dari jumlah balita yang ada.
Abdullah menuturkan berbagai langkah telah dilakukan Dinas Kesehatan untuk mengurangi angka penderita gizi buruk atau kurang gizi. Di antaranya, dengan pemberian makanan tambahan. "Makanan tambahan pun diberikan pula keada ibu hamil, agar mereka mendapat asupan gizi yang cukup dan bayi dalam kandungannya sehat."
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi mengatakan, salah satu faktor penyebab masih tingginya angka penderita gizi buruk di wilayahnya, antara lain, karena kurangnya tenaga kesehatan. "Selain itu, pemahaman dan pengetahuan masyarakat yang kurang tentang nilai gizi pun menjadi penyebabnya," ujar Sunjaya.
Menurut dia, di satu puskesmas dibutuhkan sedikitnya tiga tenaga kesehatan ahli untuk melayani masyarakat yang sakit. Namunsaat ini jumlah itu belum terpenuhi. "Karena itu, kami akan membuka penerimaan tenaga kesehatan baru, khususnya yang berstatus pegawai negeri sipil," kata Sunjaya.
IVANSYAH
Terpopuler:
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
Ronaldinho Segera Main di ISL
Ibas Bantah Terima Uang dari Nazaruddin
Kronologi Penangkapan Dua Polisi RI di Malaysia
PPP: PDIP Patut Ditiru
Berita terkait
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
1 hari lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza
31 hari lalu
Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaUNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat
43 hari lalu
UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.
Baca SelengkapnyaUNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut
44 hari lalu
Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula
47 hari lalu
Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.
Baca SelengkapnyaBeijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024
49 hari lalu
Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja
Baca SelengkapnyaWHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem
56 hari lalu
WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.
Baca SelengkapnyaPemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
26 Februari 2024
Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah
23 Februari 2024
Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis
Baca SelengkapnyaCara-cara Mencegah Stunting
19 Februari 2024
Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.
Baca Selengkapnya