Bermain Ponsel di Rel, Tiga Santri Tewas Tertabrak
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 1 September 2014 13:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga santri dari Panti Asuhan Putra At Taqwa di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, tewas tertabrak kereta pada Senin pagi, 1 September 2014. Peristiwa nahas itu terjadi saat ketiga santri sedang bermain telepon genggam di atas rel. Ketiga santri itu adalah Nasrul Solikhin, 14 tahun, warga Desa Rembun, Kecamatan Sragi, Pekalongan; Susanto, 14 tahun, warga Desa Karangjati, Wiradesa, Pekalongan; dan Sobirin, 14 tahun, warga Desa Karangtengah, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang. (Baca: Polisi Selidiki Penyebab Alphard Tertabrak Kereta)
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Pekalongan Ajun Komisaris Sukirwanta, ketiga santri itu diduga sedang asyik mendengarkan musik dari telepon seluler. "Sehingga mereka tidak mendengar suara kereta yang mendekat," katanya. (Baca: Kereta Tabrak Mobil, 4 Tewas)
Sukirwanta mengatakan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.15. Seusai menunaikan salat subuh dan sarapan di panti, ketiga santri itu bermain di perlintasan kereta wilayah Desa Bener, Kecamatan Wiradesa. "Mereka duduk di rel sisi selatan," ujar Sukirwanta.
Saat mendengarkan musik yang mengalun keras dari ponsel, ketiganya tidak menyadari adanya kereta barang yang melaju kencang dari arah barat (Jakarta-Semarang). "Padahal rel yang mereka duduki itu lurus alias tidak di tikungan," kata Sukirwanta.
Walhasil, ketiga santri yang tidak sempat menyelamatkan diri itu langsung tertabrak kereta dan terpental hingga beberapa meter. Dari hasil identifikasi, mereka dinyatakan tewas di tempat.
Oleh anggota Polres Pekalongan, jenazah ketiganya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kraton, Pekalongan. Polisi juga menemukan sebuah ponsel yang diduga milik salah seorang santri tersebut.
Seorang saksi mata, Bisri, 45 tahun, mengaku sempat melihat ketiganya duduk di rel dan bermain telepon genggam. Kepada polisi, salah seorang pengurus panti, Marul, 45 tahun, mengatakan ketiga santri itu keluar setelah menunaikan salat, mengaji, dan mandi. "Pihak panti sudah menghubungi keluarga dari ketiga santri itu," ujar Sukirwanta.
DINDA LEO LISTY
Berita terpopuler:
DPR dan SBY Dilarang Utak-atik RAPBN 2015
Twitter Garap Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta
Saham Pertambangan Masih Jadi Incaran