(dari kiri) Presiden SBY, Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, Ibas Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Iriana Widodo, Joko Widodo dalam acara open house di Istana Negara, Jakarta, 28 Juli 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan menyatakan partainya mengambil posisi tengah dalam pemerintahan Jokowi-JK. "Sementara ini kami sebagai penyeimbang," kata Sjarif ketika dihubungi, Ahad, 24 Agustus 2014. (Baca: Demokrat Ogah Disebut Partai Oposisi)
Menurut dia, sikap partainya tergantung dari kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi-Kalla. "Apabila kebijakannya pro-rakyat ya kami dukung, jika tidak ya kami kritisi," ujar Sjarif. (Baca: Jokowi dan SBY Bakal Bertemu di Bali)
Namun, menurut Sjarif, sikap seperti ini belum final. "Mungkin saja berubah, kita lihat nanti perkembangan ke depannya," ujarnya. Terkait dengan kemungkinan kader Demokrat ditawari posisi menteri, kata Sjarif, harus melalui izin Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. "Tapi pada prinsipnya, kami tak pernah memikirkan soal kekuasaan," ujarnya. (Baca: PAN-Golkar Tolak Posisi Menteri di Kabinet Jokowi)
Pada pemilu legislatif lalu, Partai pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mendapat 12.728.913 suara atau 10,19 persen. Partai ini mendapat 67 kursi di parlemen.
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
31 hari lalu
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.