Hari Anti-Kekerasan Terhadap Jurnalis Diusulkan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 18 Agustus 2014 04:53 WIB

Malam renungan almarhum Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin di Makassar, 15 Agustus 2013. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Bantul - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Masyarakat Peduli Media (MPM) dan Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik (RP LPP) mengeluarkan petisi yang mengusulkan penetapan 16 Agustus sebagai Hari Anti Kekerasan terhadap Jurnalis Indonesia. Hari itu sama dengan tanggal kematian Jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin yang meninggal dunia pada 16 Agustus 1996 silam.

Udin meninggal setelah koma selama tiga hari akibat dianiaya oleh orang tak dikenal di rumahnya di Dusun Samalo, Desa Patala, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul pada 13 Agustus 1996. Selama 18 tahun kasusnya tak pernah ditangani secara serius oleh polisi sehingga mandeg sampai sekarang. Dwi Sumaji alias Iwik pernah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Udin, tapi kemudian dibebaskan oleh pengadilan yang menilai penyidikannya hanya hasil rekayasa polisi.

Petisi penetapan tanggal kematian Udin sebagai Hari Anti Kekerasan terhadap Jurnalis Indonesia sudah dibacakan di depan keluarga Udin. Usulan itu diberitahukan ke keluarga Udin bersamaan dengan acara ziarah ke makamnya yang digelar oleh AJI Yogyakarta pada Sabtu, 16 Agustus 2014. Saat itu, istri Udin, Marsiyem dan pamannya, Mardimin Siswo Hartono juga hadir di makam Udin yang berlokasi di Dusun Gedongan, Desa Trirenggo, Kabupaten Bantul.

Salah satu penggagas petisi, Masduki mengatakan penetapan Hari Anti Kekerasan terhadap Jurnalis Indonesia bertujuan melanggengkan memori publik terhadap kasus Udin. Pendiri Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik tersebut menilai kasus Udin mengingatkan pada masih besarnya ancaman kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia. "Kami akan menggalang dukungan bagi petisi ini di situs change.org dan minimal targetnya mendapatkan 1000 dukungan dalam waktu dekat," kata dia di sela ziarah ke makam Udin.

Pakar komunikasi Universitas Islam Indonesia ini menjelaskan petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri, Ketua Dewan Pers, Bagir Manan dan Presiden Republik Indonesia terpilih untuk periode 2014-2019. Dukungan dari publik, dia menambahkan, dibutuhkan agar pemerintah segera menetapkan 16 Agustus sebagar Hari Anti Kekerasan terhadap Jurnalis Indonesia pada tahun 2015. "Dukungan dari jaringan organisasi jurnalis internasional juga kami kumpulkan," kata dia.

Dengan begitu, peristiwa pembunuhan Udin diharapkan akan dicantumkan di kalender nasional sebagai salah satu hari penting pers selain, hari pers nasional. Masduki berpendapat, hari itu layak ditetapkan karena kasus Udin berusia paling lama dan menyedot perhatian besar publik nasional dan internasional. "Agar ada penghormatan bagi kiprah Udin, menguatkan desakan pada aparat hukum untuk menuntaskan kasusnya dan mendukung kampanye anti kekerasan pada jurnalis," kata Masduki.

Menurut Masduki kasus Udin merupakan catatan buruk demokrasi di Indonesia. Keengganan polisi menuntaskan kasus ini selama 18 tahun belakangan membuktikan risiko jurnalis dibunuh dan kasusnya mandeg berpeluang besar terjadi. "Petisi ini sekaligus menegaskan kami tetap menolak kasus Udin kadaluwarsa," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Seumur Hidup Michael Owen Cuma Nonton 5 Film

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

26 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

26 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

27 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya