Kaki Gajah Menyerang Warga Lebak

Reporter

Editor

Jumat, 22 April 2005 14:12 WIB

TEMPO Interaktif, Serang:Ratusan warga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, saat ini terserang penyakit filariasis atau kaki gajah. Dari jumlah tersebut, sekitar 34 orang termasuk cronis disease rate (CDR) dan sisanya masih dalam kategori acute disease rate (ADR). Penyakit tersebut bersumber dari gigitan nyamuk.Menurut Kepala Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkessos) Kabupaten Lebak dr Yudi Harisyah , Jumat (22/4), berdasarkan hasil survei klinis dan sampel darah yang dilakukan tim dari Dinkessos Kabupaten Lebak terhadap ribuan warga di sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), menunjukkan terdapat ratusan warga yang positif mengidap penyakit kaki gajah.Yudi khawatir penyebaran penyakit ini akan meluas mengingat penanganan terhadap penyakit tersebut tidak serius akibat minimnya dana. "Jika tidak ditangani serius, bukan tidak mungkin penyakit ini akan menyebar luas,"katanya.Untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit tersebut, Dinas Kesehatan setempat dalam waktu dekat akan mengadakan survei cepat di 33 puskesmas. Diakuinya, saat ini tercatat 34 penderita penyakit kaki gajah yang tergolong CDR.Di antara para penderita itu, ada yang sudah berobat ke Jakarta, namun sampai saat ini belum juga sembuh. Para penderita tersebar di wilayah kerja Puskesmas Warunggunung, Cipanas, Baros, dan Maja.Menurut Yudi, kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi cacing filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfa) serta menyebabkan gejala akut, kronis, dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.Secara klinis, penyakit ini selain menimbulkan peradangan di kelenjar dan saluran getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak, dapat pula terjadi di daerah lain. Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian secara langsung, gejala akut yang berulang dan gejala kronis yang menetap sangat menurunkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas.Selama ini upaya yang dilakukan Dinkessos setempat untuk mengobati penyakit kaki gajah adalah dengan memberikan pengobatan massal pada wilayah endemis filariasi. Sedangkan pencegahannya, tim kesehatan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, mengoles kulit dengan obat antinyamuk (repellen), dan pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat.Faidil Akbar

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

56 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

31 Januari 2024

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

26 September 2023

Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

Penyebab kaki gajah adalah cacing filaria yang disebarkan melalui gigitan semua jenis nyamuk. Berikut langkah penanggulangannya.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

27 Juni 2023

Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

Filariasis tergolong penyakit menular

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya