TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi pendiri Partai Golkar, Tri Karya, melayangkan surat peringatan kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie agar menggelar musyawarah nasional pada Oktober 2014. "Suratnya sudah kami kirim ke Dewan Pengurus Pusat Golkar sekitar pukul 12.00 WIB," kata Zainal Bintang, ketua koordinator pusat Tri Karya, saat dihubungi Kamis, 14 Agustus 2014.
Zainal mengatakan surat itu berisi desakan agar Aburizal segera membentuk panitia penyelenggara musyawarah paling lambat 22 Agustus 2014. Bila diabaikan, kata dia, Aburizal masih diberi tenggat hingga 30 Agustus 2014. Surat itu dibuat setelah Aburizal Bakrie mengultimatum Wakil Ketua Umumnya, Agung Laksono, untuk tunduk pada keputusan partai. Agung termasuk politikus beringin yang menyuarakan munas dipercepat. (Baca: SOKSI Desak Aburizal Bakrie Mundur)
"Kalau masih saja diabaikan, kami akan meminta teman-teman menurunkan Aburizal dari jabatannya," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu organisasi Tri Karya tersebut.
Kepengurusan Aburizal Bakrie kembali digoyang setelah gagal memenangkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilu 2014. Meskipun sengketa hasil pemilihan presiden masih bergulir di Mahkamah Konstitusi, Prabowo-Hatta mendapatkan suara delapan juta lebih rendah dibanding rivalnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: Lawan Aburizal, Alasan Golkar Copot Agung Laksono)
Agung Laksono dan sejumlah loyalisnya menggaungkan agar pelengseran Aburizal dilakukan Oktober. Agung lantas dicopot dari jabatannya dan diberi waktu mengklarifikasi sikapnya hingga Kamis. Namun Agung tetap pada pendiriannya. Giliran Tri Karya yang menunjukkan sikap keras ke Aburizal. Meski demikian Zainal membantah Agung berada di balik sikap Tri Karya tersebut. "Tetapi kami mendukung kader Golkar termasuk Agung sebagai calon ketua umum Golkar," ucapnya.