Ratusan Warga Bali Masih Hidup dalam Pasungan  

Reporter

Jumat, 15 Agustus 2014 09:21 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Denpasar - Ratusan warga Bali yang menderita gangguan jiwa akut diduga kini hidup dalam pasungan. Tragisnya, kebijakan pemerintah belum bisa menjangkau dan memberikan pelayanan kepada mereka.

"Pemerintah hanya melayani mereka yang dibawa keluarganya ke fasilitas kesehatan," kata Dr. dr Cok Bagus Jaya Lesmana, aktivis LSM Suryani Mental Health Institute (SMHI), Jumat, 15 Agustus 2014. Dari penelitian yang dilakukan lembaganya pada 2008, setidaknya 7.000 orang Bali mengalami gangguan jiwa dan 300 di antaranya berada dalam pasungan. Saat ini diperkirakan jumlahnya masih terus meningkat. (Baca: Banyak Penderita Gangguan Jiwa Dipasung)

Mengacu pada data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Departemen Kesehatan 2013, kondisi di Bali memang masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata nasional, yakni 4,6 per-seribu jiwa dengan jumlah total satu juta orang dan 18 ribu di antaranya dalam kondisi terpasung. "Tapi di Bali menjadi sangat ironis karena bersanding dengan gemerlapnya pariwisata," kata Cok.

Alasan pemasungan umumnya karena sudah putus asa dengan proses pengobatan yang diakukan. Padahal, kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk memberikan perawatan komprehensif dan terus-menerus. Keluarga juga tidak memperoleh pendampingan dari pihak terkait pasca-pengobatan untuk mencegah pasien kambuh. Pelayanan yang bisa diberikan oleh SMHI masih sangat terbatas. (Baca: BPJS Tanggung Pengobatan Penderita Skizofrenia)

Untuk membangkitkan kepedulian kepada orang-orang yang terpasung itu, SMHI akan menggelar pameran foto "Terpasung di Pulau Surga" di Bentara Bali, 19-24 Agustus 2014. "Ini sekaligus untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan melihat saudara-saudara kita yang belum bebas dari masalahnya," kata Cok.

Pameran menampilkan 70 karya fotografi terpilih dari 13 fotografer, yakni Alexandra Dupeyron (Jerman), Alit Kertaraharja (Indonesia), Brice Richard (Inggris), Cameron Herweynen (Australia), Christian Werner (Jerman), Cokorda Bagus Jaya Lesmana (Indonesia), Fanny Tondre (Perancis), Giulio Paletta (Italia), Ingetje Tandros (Australia), Luciano Checco (Singapura), Nadia Janis (Australia), Rudi Waisnawa (Indonesia), dan Tjandra Kirana (Indonesia).

"Karya-karya mereka benar-benar menyuarakan kepedulian akan orang-orang penderita sakit jiwa yang hidup dalam pasungan," kata Yudha Bantono, kurator dari pameran ini.

Pameran juga akan diisi dengan serangkaian acara, seperti workshop tenaga medis, workshop tenaga pendidikan, dan meditasi bersama. Ketiga acara tersebut langsung akan dipandu oleh Prof. DR. Luh Suryani dari Suryani Institute. Sedangkan perbincangan tentang perspektif fotografi serta pengalaman fotografer akan dibincangkan melalui diskusi fotografi bersama para fotografer yang terlibat.

ROFIQI HASAN



Terpopuler:
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana
Novela, Saksi Prabowo, Ngojek demi Biaya Sekolah
Detik-detik Kematian Robin Williams
Bercinta, Hal yang Paling Disukai Julia Perez
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN


Advertising
Advertising

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

4 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya