Ngotot Menginap di KPK, Demonstran Dibawa ke Kantor Polisi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 14 Agustus 2014 21:46 WIB

Seorang pria diamankan pihak kepolisian saat berlangsungnya demonstrasi di depan Gedung KPK, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi membawa Ketua Progres 98 Faizal Assegaf ke markas Polres Jakarta Selatan. Kepala Polsek Setiabudi, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan, selain Faizal, ada tiga orang lainnya yang diangkut karena massa yang mengatasnamakan Progres 98 itu akan menginap di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Rasuna Said.

"Mereka tidak mau bubar dan akan menginap sampai tuntutannya dipenuhi," ujar Audie di halaman Gedung KPK, Kamis, 14 Agustus 2014. Selain Assegaf, kata dia, yang diamankan antara lain Fikram, Ferry, dan sopir yang mengangkut sound system untuk berorasi.

Menurut Audie, keempat orang yang dibawa ke kantor polisi itu akan dilakukan dimintai keterangan. Setelah tiga 'pentolan' Progres 98 dan satu sopir itu dibawa polisi, massa yang berunjuk rasa di depan kantor KPK membubarkan diri.

Bukan kali ini saja Faizal berdemonstrasi di kantor KPK sampai dibawa ke kantor polisi. Pada 4 Agustus lalu, dia dan dua orang lainnya pernah melakukan tindakan yang sama. Faizal yang didampingi pengacara Eggi Sudjana berencana menginap di KPK hingga komisi antirasuah itu menyeret Mega dan Jokowi. Eggi juga merupakan penasihat hukum calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Tak cuma berorasi, para demonstran juga menghentikan paksa bus Transjakarta untuk menempelkan stiker berwarna merah di badan bus. Pada gambar stiker berukuran A4 tersebut, terdapat foto wajah Jokowi dan Megawati. Hidung Jokowi tampak memanjang seperti tokoh Pinokio dan tertulis lima kasus dugaan korupsi Jokowi dan Megawati yang pernah dilaporkan Progres 98 ke KPK.

Sebelumnya, Progres 98 menuding Jokowi dan Megawati terlibat dalam korupsi APBD Surakarta sebesar Rp 12,4 miliar saat Jokowi menjadi Wali Kota; kasus dugaan korupsi pengadaan bus TransJakarta senilai Rp 1,5 triliun; dan kasus dugaan kepemilikan rekening Jokowi di luar negeri senilai US$ 8 juta; serta dugaan korupsi dalam pemberian Surat Keterangan Lunas dana BLBI di era Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2002.

LINDA TRIANITA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 menit lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

2 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

2 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

4 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

5 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

15 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

15 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

18 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

18 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

19 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya