Kasus Udin Kedaluwarsa, Negara Melanggar HAM  

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2014 20:00 WIB

Udin Bernas. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (Pusham UII),Eko Riyadi mengatakan negara terindikasi melakukan dua jenis pelanggaran hak asasi manusia (HAM) jika penanganan kasus pembunuhan wartawan Udin benar-benar berhenti tanpa hasil.

Pertama, dia mengatakan, aparatur negara diduga kuat menggunakan kekuasaan untuk menghilangkan nyawa wartawan harian Bernas bernama Fuad Muhammad Syafrudin itu. Aparat hukum (polisi) juga terbukti telah berupaya merekayasa kasus Udin agar menjadi pidana biasa dengan motif perselingkuhan, bukan pemberitaan yang ditulis oleh Udin.

Pelanggaran kedua, Eko melanjutkan, selama 18 tahun berlalu, polisi membiarkan pelaku dan otak kejahatan pembunuhan Udin bebas tanpa menerima hukuman. Menurut Eko, apabila kasus Udin dinyatakan kedaluwarsa dan penyelidikannya dihentikan, berarti negara melakukan pembiaran terhadap kejahatan HAM. "Ketika negara melakukan pembiaran di kasus Udin sama juga terlibat pelanggaran HAM," katanya kepada pers di Yogyakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.

Udin dipukul orang tak dikenal di halaman kediamannya hingga mengalami koma pada 13 Agustus 1996. Setelah tak sadarkan diri selama tiga hari akibat luka parah di kepala, Udin meninggal dunia pada 16 Agustus 1996. Belakangan pihak Kepolisian Daerah DIY melontarkan wacana status kedaluwarsa pada kasus ini karena telah berusia 18 tahun pada 16 Agustus 2014. (Baca: Kisah Pembunuhan Udin Difilmkan)

Berikutnya: Kejahatan Kemanusiaan Serius

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya